RBG.id, DEPOK -- Lalu lalang aparat kepolisian berseragam cokelat mencuri perhatian warga RT4/24, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong Kota Depok, Rabu (11/1) dini hari. Kehadiran mereka, beriringan dengan datangnya polisi berseragam hitam lengkap dengan laras panjang. Meski puluhan orang telah berkumpul di lokasi, suasana hening pada gang sempit sangat terasa.
Enam jam lamanya polisi mondar-mandir pada gang kecil itu. Lalu polisi keluar membawa seorang anak perempuan berusia tiga tahun. Gadis kecil berwajah manis itu mulai meringis. Dalam gendongan seorang ibu, gadis tersebut mencoba untuk menutup mukanya dengan kedua tangannya. Dia sedikit pun terluka, tetapi ekspresi trauma terlihat jelas di wajahnya.
Bagaimana tidak, anak itu baru saja lepas dari sekapan ayah kandung sendiri YW, yang mengalami gangguan kejiwaan. Beruntung, polisi dapat menyelamatkan nyawa putri malang itu dengan negoisasi.
Sebelum diselamatkan, balita itu sempat berada diujung tanduk. Pasalnya, sebilah sangkur berada tepat dilehernya. Mirisnya lagi, hal itu dilakukan ayah kandungnya.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, penyanderaan itu diketahui saat tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Indrawienny Panjiyoga tengah mengejar pelaku curanmor di Cilodong, Depok.
Saat bersamaan, pihaknya mendapatkan informasi adanya penyanderaan balita. Pelaku YW menyandera anaknya sendiri dan menempelkan sangkur di leher anaknya.
“Ini kan pada saat tim Jatanras sedang tangkap curanmor dan koordinasi Polsek Sukmajaya, dapat info terjadi penyanderaan. Kasubdit Jatanras datang dan melihat situasi saat itu pisau udah ditempelkan di leher, anak nangis,” kata dia, Rabu (11/1).