“Sama aja sih belum ada bedanya, karena mendadak jadi belum terlihat,” tutur Radit.
Anggota DPRD Kota Depok, Ade Supriatna menilai, penurunan harga Pertamax dan Dexlite itu terlambat. Meski begitu, dia tetap mengapresiasi kebijakan baru tersebut.
“Menyambut baik meski terlambat, dan mestinya juga diikuti turunnya harga pertalite,” sebut dia.
Menurut Ade, penurunan harga Pertamax dan dexlite itu mengikuti penyesuaian harga pasar. “Malah harusnya sudah sejak lama, karena harga minyak dunia sudah lama sekali di tingkat yang rendah,” jelas dia.
Dia menerangkan, pihaknya melakukan penolakan terhadap BBM berjenis Pertalite. Sebab, berimbas pada ekonomi masyarakat yang dianggap semakin menyulitkan.
“Yang kami tolak kemarin pengurangan subsidi atau kenaikan harga pada jenis BBM Subsidi Pertalite, yang memberatkan sebagian besar masyarakat Indonesia,” papar Ade.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen pemerintah akan tetap memberikan subsidi bagi masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar subsidi.
Adapun per 3 Januari 2023, harga Pertalite tetap sebesar Rp10.000 per liter dan Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.