RBG.id, DEPOK – Selesai polemik alih fungsi lahan SDN Pondok Cina (Pocin) 1, muncul masalah baru. Jumat (16/12), sejumlah orang tua siswa SDN Pocin 5 keberatan dengan keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait adanya merger ke SDN Pocin 3. Alasannya, bila hal itu terwujud berpotensi adanya risiko baru, dan tidak ada sosialisasi adanya merger.
Salah satu orangtua siswa SDN Pocin 5, IW mengaku, tidak tahu terkait siswa SDN Pocin 5 yang akan dimerger ke SDN Pocin 3. Justru yang dia tahu SDN Pocin 1 dimerger ke SDN Pocin 5. Itu pun IW tidak setuju dengan kebijakan Pemkot Depok. Sebab, masih tersedia alternatif lahan lain yang dapat digunakan.
“Ada lahan Taman Pondok Cina yang cukup luas di Jalan Karya Bakti 3, kan itu aset juga yang bisa digunakan tanpa menggangu kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah lain,” kata dia kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), Jumat (16/12).
Baca juga: Pembelajaran di SDN Pondok Cina 1 Depok Kembali Normal
Menurut dia, pembelian lahan di samping SDN Pocin 5 untuk penambahan ruang kelas baru (RKB) buat SDN Pocin 1 masuk akal. Tetapi, dia tak setuju jika pemkot hanya membangun RKB dengan lahan yang sudah ada.
Karena, lahannya sempit untuk menampung jumlah anak yang besar. Bakal membuat gesekan antara siswa yang mengarah ke perkelahian. Itu akibat ruang gerak anak tidak bebas.
Proses pembangunan di lahan yang sudah ada juga akan membuat proses KBM terganggu. Apalagi, siswa yang harus tetap sekolah saat pembangunan akan menimbulkan resiko baru. “ Debu pasti beterbangan, orang dewasa saja pasti sakit apalagi anak-anak yang lebih rentan dan sensitif dengan debu,” jelas dia.