“Kami tawarkan dulu, silahkan ambil rapornya di SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5. Kalau tidak mau. Nanti mungkin saya akan atur jam di Pocin 5 dan Pocin 3 pukul 08:00-09:00 WIB, dan SDN Pocin 1 pukul 09:00-10:00 WIB,” ungkap dia.
Salah satu orang tua siswa, Cici membenarkan jika seluruh siswa kelas 1 SDN Pocin 1 telah melakukan remedial. Dia menyebut, penurunan nilai tersebut disebabkan ketidakhadiran guru di sekolah sejak 14 November 2022 lalu.
“Satu kelas remedial. Biasanya kalau kelas 1 soal Bahasa Indonesia dibacain sama gurunya. Tapi, sekarang tidak ada yang bacakan,” ujar Cici saat dikonfirmasi oleh Harian Radar Depok (grup RBG.id), Kamis (15/12).
Belum lagi, kata Cici, waktu belajar siswa SDN Pocin 1 yang terpangkas menjadi lebih singkat, serta materi pembelajaran dan tugas yang diberikan guru lebih sedikit. Membuat pembelajaran menjadi kurang maksimal dan penurunan nilai.
“Biasanya kami belajar dari pukul 07:00-14:00 WIB. Cuma karena tugas dan materi yang dikasih sedikit. Otomatis anak-anak selesai materi kami pulangkan. Kalau ada gurunya kan pelajaran full,” jelas Cici.
Cici menilai, kehadiran relawan justru membantu para siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Para relawan membantu para siswa mengerjakan dan memahami materi yang dikirim guru SDN Pocin 1 via daring.
“Hari ini, Kamis (15/12), guru SDN Pocin 1 datang ke sekolah. Tapi, Cuma lima orang saja,” tegas dia.
Sebelumnya, melalui media sosial (Medos) pribadinya Walikota Depok Mohammad Idris menyampaikan, lima kebijakan baru dalam penyelesaian konflik relokasi SDN Pocin 1.