RBG.id, DEPOK -- Entah ini sampai kapan akan berakhir. Kisruh alih fungsi SDN Pondok Cina (Pocin) 1 menjadi pembangunan Masjid Jami Al Quddus, tak kunjung jelas. Kamis (24/11), orang tua siswa SDN Pocin 1 pun kembali kirimkan surat cinta untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bertajuk #SaveSiswaSDN01PondokCina.
Wali murid SDN Pocin 1, Cici menuturkan, banner yang dibentangkan pada Rabu (23/11) sore tersebut merupakan bentuk curhatan, sekaligus aspirasi lanjutan dari para orang tua siswa SDN Pocin 1 kepada Pemkot Depok. Sebab, sudah hampir dua minggu para siswa belajar tanpa guru.
“Mereka orang yang lebih tinggi ya biasanya kan lebih sulit ya liat ke bawah, lebih liat ke atas. Jadi, itu buat peringatan bagi orang-orang yang di atas saja, biar tidak sombong,” ujar Cici kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), Kamis (24/11).
Diketahui, Kamis (24/11) ada sekitar 200-an siswa yang masih hadir ke SDN Pocin 1, untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kini mulai banyak siswa dari kelas lima yang memutuskan pindah ke SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.
Pantauan Radar Depok, SDN Pocin 1 kini telah mendapat bantuan tenaga pengajar dari Departemen Sosial Masyarakat Universitas Indonesia sebanyak enam orang. Kehadiran mereka, guna memberikan semangat dan mengurangi gap ketertinggalan materi pelajaran yang dialami para siswa.
“Anak-anaknya sangat responsif dan semangat dalam belajar mengemban ilmu, karena ada masalah ini sepertinya agak down. Jadi, kami harus bantu biar fondasi dasar pendidikannya anak berjalan dengan baik,” kata Sulthan kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), Kamis (24/11).
Lebih lanjut, menurut relawan UI lain, Dera menyebut, telah melakukan kordinasi bersama orang tua siswa dan guru terkait materi pembelajaran yang akan di ajarkan. Dia mengaku, akan berusaha membuat pengajaran terjadwal mulai dari kelas satu hingga kelas enam, agar tak ada kelas yang kosong.