“Pandangan saya terhadap KLB PSSI pertama cukup kaget ya, karena prosesnya begitu cepat,” ungkapnya kepada Radar Depok (grup RBG.id).
Handiyana meminta, KLB yang akan dilaksanakan itu tidak hanya sekedar mengganti penggurusan atau sebagai syarat untuk kembali menggelar kompetisi. Lebih dari itu, KLB diharapkan dapat membawa perubahan bagi wajah persepakbolaan di tanah air.
“Semoga dengan adanya KLB ini, melahirkan kepengurusan yang lebih baik dari yang sekarang. kemudian yang ketiga, jangan hanya ganti kepengurusan tetapi tidak ada perubahan apapun, tidak ada fokus dan tidak ada konsep yang baik untuk persepakbolaan nasional,” terangnya.
Sekilas, dia mengulas kembali pengalaman pahit yang sempat dialami Persikad 1999 dalam Liga 3 Seri 2 Jawa Barat. Di mana, mereka merasa dirugikan oleh keputusan wasit dan sikap Asprov PSSI Jawa Barat.
“Kemudian, kami juga menginginkan KLB ini tidak hanya ditingkat pusat tetapi sampai ke tingkat provinsi khususnya Provinsi Jawa Barat agar segera dilakukan KLB juga,” pinta Handiyana.
Handiyana menegasakan, hasil dari KLB PSSI Pusat dapat menjadikan Tragedi Kanjuruhan, Malang sebagai pelajaran berharga agar hal serupa tidak terjadi lagi.
“Dan apabila ada kepengurusan baru semoga tidak ada kejadian sepertu di Kanjuruhan. Ini menjadi moementum sepakbola Indoensia menjadi lebih baik,” tandasnya. (ger/rd)
Reporter: Gerard Soeharly
Editor: M. Agung
Sumber: Radar Depok