Senin, 22 Desember 2025

Inflasi Depok Masih di Bawah Indonesia, Cuma 5,87 Persen

- Senin, 24 Oktober 2022 | 23:48 WIB
TUNJUKAN:  Seorang penjual sembako di Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok ketika menunjukan minyak goreng yang mengalami kenaikan harga, beberapa waktu lalu. FOTO: GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK
TUNJUKAN: Seorang penjual sembako di Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok ketika menunjukan minyak goreng yang mengalami kenaikan harga, beberapa waktu lalu. FOTO: GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

RBG.id, DEPOK -- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok mengikuti rapat kordinasi yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Senin (24/10). Hasilnya, Kota Depok masih terbialng rendah dari kota lain.

Wakil Walikota Depok sekaligus Wakil Ketua TPID Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, hasil rapat kordinasi bersama Kemendagri, Indonesia mengalami inflasi sebesar 5,95 persen pada September.

Angka itu masih rendah jika dibandingkan dengan Turki yang mencapai dua digit yakni diatas 80 persen.

“Depok angka inflasi masih dibawah nasional 5,87. Di Pulau Jawa inflasi tertinggi di Kota Kudus sebesar 7,84 persen,” ungkapnya kepada Radar Depok (grup RBG.id), Senin (24/10).

Menurut Imam, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi inflasi meningkat misalnya,  bahan makanan yakni ketersediaan stok komoditas 20 bahan makanan, permasalahan distribusi, dan cuaca yang menyebabkan gagal panen dan tempat penyimpanan atau storage.

“Selanjutnya energi, perkembangan harga minyak global yang berimbas pada seluruh sektor ekonomi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menekan naiknya angka inflasi tersebut. Pertama, memantau harga komoditas yang sering muncul menjadi penyebab inflasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X