RBG.id, DEPOK -- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok mengikuti rapat kordinasi yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Senin (24/10). Hasilnya, Kota Depok masih terbialng rendah dari kota lain.
Wakil Walikota Depok sekaligus Wakil Ketua TPID Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, hasil rapat kordinasi bersama Kemendagri, Indonesia mengalami inflasi sebesar 5,95 persen pada September.
Angka itu masih rendah jika dibandingkan dengan Turki yang mencapai dua digit yakni diatas 80 persen.
“Depok angka inflasi masih dibawah nasional 5,87. Di Pulau Jawa inflasi tertinggi di Kota Kudus sebesar 7,84 persen,” ungkapnya kepada Radar Depok (grup RBG.id), Senin (24/10).
Menurut Imam, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi inflasi meningkat misalnya, bahan makanan yakni ketersediaan stok komoditas 20 bahan makanan, permasalahan distribusi, dan cuaca yang menyebabkan gagal panen dan tempat penyimpanan atau storage.
“Selanjutnya energi, perkembangan harga minyak global yang berimbas pada seluruh sektor ekonomi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menekan naiknya angka inflasi tersebut. Pertama, memantau harga komoditas yang sering muncul menjadi penyebab inflasi.