Ketua panitia Baraya Sanusa, Usep Kusnadi menjelaskan, kegiatan dirangkai dengan tiga perlombaan yakni maca sajak (baca puisi) dan kawih (menyanyi) yang pesertanya adalah guru. Sedangkan, lomba rampak sekar (paduan suara) diikuti pelajar.
“Artinya, bersama sama menjaga seni dan budaya sunda milik kita bersama,” ucapnya.
Usep menjelaskan, kegiatan itu mendapat dukungan penuh dari Kemendikbudristek, Pemkot Depok, Bank BJB, KKG dan MGMP bahasa Sunda Kota Depok.
“Yang mendasari kegiatan ini, tentu saja ingin melestarikan seni dan budaya sunda di Depok. Kebetulan sedang memasuki momentum bulan bahasa dan sumpah pemuda,” ujarnya.
Dia berharap, pelajar di Kota Depok semakin mencintai budaya sunda diaman Kota Depok berada. Selanjutnya, Usep meminta kepada para guru untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang seni dan budaya.
“Depok itu wilayah budaya sunda berkembang dengan baik, jadi kami walaupun suku dan bangsa ketiga terbesar di Kota Depok setelah Jawa dan Betawi, kami merasa bahwa Depok bisa jadi tempat yang baik, untuk melestarikan budaya sunda,” papar Usep.
Lebih lanjut, Usep meminta, Pemkot Depok memberikan kesempatan dan ruang pada komunitas seni dan budaya dari suku bangsa yang ada di Indoensia.
“Pertama, untuk Pemkot kami minta untuk lebih banyak mengadakan event untuk kegiatan pagelaran seni dan budaya suku bangsa di Kota Depok,” terangnya.