Wakil rakyat dari Dapil Jawa Barat VI (Kota Depok-Kota Bekasi) ini mengungkapkan, hal ini sejalan dengan Undang-undang Kebudayaan, dalam upaya melestarikan seni tradisi sekaligus kreativitas.
“Anak-anak muda yang ikut festival tadi kelihatan sekali kreativitasnya, mereka bersemangat dan saya harap tidak hanya berhenti sampai mengikuti lomba saja. Tapi, lebih keupaya melestarikan. Makanya dikenalkan dulu dan sampai cinta pada budayanya,” ungkap Nuroji.
Sebab, kata Nuroji, saat ini budaya luar terus menginvansi Indonesia. Sehingga, banyak dari generasi penerus atau pemuda lebih mengenal dan mencintai budaya luar, ketimbang budaya asli Indonesia.
“Tentunya, kita semua berharap jangan sampai budaya kita dijajah budaya luar negeri,” ujar Nuroji.
Dia berharap agar banyak pihak yang dapat membantu untuk menggelar festival dan memberikan apresiasi kepada pemuda-pemuda Indonesia yang berusaha untuk mengenalkan dan melestarikan budayanya.
“Pihak JGU ini sudah memiliki dedikasi tinggi terhadap kebudayaan, khususnya mengangkat nama Kota Depok juga nantinya. Saya harap akan muncul JGU-JGU lainnya untuk menyokong pelestarian seni budaya, tadisional khususnya,” harap Nuroji.
Nuroji kembali menegaskan, seni budaya tradisional bukan berarti ketinggalan zaman. Sebab, ada seni kreasi, tetapi masih berbasis tradisional.
“Tadi itu seni kreasi, tapi basisnya tradisional, Sunda khususnya. Untuk Depok sendiri ada Betawi, nanti ada penampilan Gambang Kromong,” ucap Nuroji.