“Mereka semua kami berikan tembusan pemberitahuan aksi, agar tahu dan segera mengambil langkah, namun sampai sekarang tidak ada respon apapun,” imbuh Roy Pangharapan.
Buat rakyat miskin, menurut Roy Pangharapan, perjuangan semacam ini harus dilakukan untuk bisa mendapatkan hak pendidikan dari negara.
“Kalau diam, maka keluarga miskin akan mewarisi kemiskinan kepada generasi berikut karena tidak mendapatkan hak pendidikan. Sementara keluarga kaya akan mewarisi kekayaan dan kekuasaannya pada generasi berikutnya untuk menjalankan sistim yang lebih menindas lagi,” tegasnya.
Dalam Aksi hari ini, relawan DKR sempet bersitegang dengan aparat kepolisian Beji Aksi mereka dihalangi oleh sejumlah aparat kepolisian, dengan dalih mengganggu sekolah.
“Ya tadi semua menyaksikan bagaimana aksi kita langsung dihadang oleh sejumlah aparat, dengan dalih mengganggu ketertiban dan kenyamanan belajar. Padahal harusnya mereka bertindak adil dengan memfasilitasi kami dengan pihak sekolah,” imbuh Roy Pangharapan.
Namun setelah difasilitasi oleh pihak aparat, ternyata pihak kepala SMAN 14 Depok tidak ada di tempat, hanya ditemui oleh seorang guru dan staf humas.
“Kembali Kepala SMAN 14 menghindar, ini sangat aneh, bukannya memberi solusi,” ujarnya. (cky)
Reporter: Ricky Juliansyah
Editor: M. Agung
Sumber: Radar Depok