Senin, 22 Desember 2025

Hasbullah Rahmad: KIB Poros Penyeimbang Merajut Kebersamaan

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 18:51 WIB
KOMPAK: Barisan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa (kanan), dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kiri). FOTO: DOK. JAWA POS
KOMPAK: Barisan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa (kanan), dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kiri). FOTO: DOK. JAWA POS

RBG.ID, DEPOK – Partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PAN, PPP dan Golkar dijadwalkan mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 ke KPU, Rabu (3/8).

Hal ini disambut baik Sekretaris DPW PAN Jawa Barat, H.M Hasbullah Rahmad, karena menunjukan ketiga partai ini terhadap wacana Pilpres 2024 tidak ada konflik horizontal dan terbelah dua, seperti konflik cebong dan kampret.

Selain itu, Hasbullah juga menilai hadirnya KIB dapat meresistensi konflik antar dua kubu di Pilpres 2019 dan bisa menjadi poros penyeimbang untuk merajut kebersamaan dan kebhinekaan bangsa Indonesia.

Baca juga: Jokowi Respon Koalisi Indonesia Bersatu, Projo: KIB Manuver Cerdas

“Saya sebagai kader partai menyambut baik, itu berarti menunjukan bahwa di antara partai ini memiliki hubungan yang harmonis, seiring sejalan dan tolong menolongnya kelihatan. Sehingga, daftar bareng dan lolos bareng, karena bersatu dalam KIB dalam rangka mencalonkan Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024,” kata Hasbullah kepada Radar Depok (grup RBG.id), Selasa (2/8).

Menurut Hasbullah, hal ini mereduksi konflik saat Pilpres 2019 terbelah dua, sampai ada istilah Cebong dan Kampret, ternyata di tataran elit sudah akur, seperti Prabowo Subianto sudah menjadi Menteri Pertahanan.

“Tapi kan di tataran bawah konflik cebong dan kampret ini masih terjadi. Dengan adanya KIB, kami harapkan tidak ada lagi narasi-narasi yang mengedepankan narasi konflik, baik dalam wacana keagamaan dan sosial kemasyarakatan,” tegas Hasbullah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X