Kepala MAC UI, Ngatawi Al-Zastrouw, menyambut hangat kedatangan Prof. Bulut di UI. Dalam pidato sambutan pembukanya, Zastrow berharap acara ini dapat menjadi ajang kolaborasi budaya antara dua universitas.
“Melalui acara ini, kita dapat memperdalam hubungan Indonesia-Turki serta membangun jembatan komunikasi bagi komunitas di dalamnya,” kata Zastrouw.
Konser diawali dengan penampilan Tim Gamelan FIB UI yang membawakan lagu tradisional “Talu Burdah”. Lagu ini menampilkan nuansa akulturasi budaya Jawa dan Islam yang berisi dzikir untuk mengingat nilai-nilai ketuhanan.
Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (PPKB FIB) UI, Ari Prasetyo, menyampaikan bahwa seni adalah budaya yang indah. Keindahan seni bersifat universal sehingga tidak ada kata benar dan salah dalam seni.
“Dialog dalam musik pun tidak ada salah dan benar. Baik musik tradisional Jawa maupun musik tradisional Turki, keduanya indah sehingga dapat disatukan sebagai media penyampai kebaikan. MAC UI dan PPKB FIB UI melalui pagelaran budaya terus berusaha menghilangkan paham intoleran di masyarakat,” kata Ari yang juga merupakan Pembina UKM Gamelan Jawa, Sekar Widya Makara UI.
Pertunjukan gamelan ini dilanjutkan dengan penampilan musik dari Prof. Bulut. Dengan diiringi petikan Oud, Prof. Bulut memainkan lima lagu dengan musik khas Turki, yaitu Çârgâh maqam, Bûselik maqam, Rast maqam, Uşşâk maqam, dan Acem maqam.
Lantunan nada khas Timur Tengah yang unik dan jarang didengar di Indonesia ini mampu mengambil atensi para penonton. Terlebih, suara Prof. Bulut yang khas dan merdu juga mampu memukau para penonton.
Di pengujung acara yang dihadiri oleh sivitas akademika UI pada Rabu (20/07), Prof. Bulut berkolaborasi dengan Tim Gamelan UI melantunkan lagu dari Turki. Ekspresi tenang dan selaras yang dihasilkan dari harmoni musik gamelan dan Oud ini seakan menggambarkan kolaborasi dua negara.