Pengunjung yang lumayan sering ke Alun-Alun Kota Depok, Zaki menyebut, sangat mendukung jika diadakan AADF jika kegiatanya positif semua, tidak ada negatifnya. Jangan buang sampah sembarangan yang membuat kotor Alun-Alun Kota Depok.
“Jika menimbulkan sampah dan membuat kotor saya pribadi tidak setuju,” tutur Zaki.
Zaki juga menuturkan, memang sering ke sini untuk sekedar menikmati Alun-Alun Kota Depok.
“Saya sering kesini ya hanya sekedar main saja, karena tempatnya enak kebersihannya terjaga,” ungkapnya.
Menimpali hal ini, Pemerhati Anak Kota Depok, Jeanne Noveline Tedja menuturkan, Alun-Alun Depok dibuat jadi ajang fashion seperti di Sudirman, tentu harus dilihat dari tujuannya dahulu.
Bila untuk menyediakan wadah anak-anak menyalurkan kreatifitas. Boleh saja asal jelas aturannya.
Aturan itu, kata Nane –sapaan Jeanne Noveline Tedja-, tidak mengganggu lalu lintas, ada jam malam maksimum misalnya 21.00 WIB, dan hanya dilakukan saat hari libur.
“Tentunya baju yang dikenakan juga harus sopan, anak-anak yang terlibat dijamin hak keamanannya,” tegasnya.