Senin, 22 Desember 2025

Delegasi Makara Art Center UI Hadiri Upacara Adat Seren Taun

- Kamis, 21 Juli 2022 | 23:12 WIB
UPACARA ADAT: Delegasi Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) di bawah pimpinan Dr.  Ngatawi Al Zastrouw menghadiri upacara adat Seren Taun yang diselenggarakan oleh masyarakat Sunda Wiwitan, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
UPACARA ADAT: Delegasi Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) di bawah pimpinan Dr. Ngatawi Al Zastrouw menghadiri upacara adat Seren Taun yang diselenggarakan oleh masyarakat Sunda Wiwitan, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

RBG.ID, DEPOK – Delegasi Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) di bawah pimpinan Dr.  Ngatawi Al Zastrouw menghadiri upacara adat Seren Taun yang diselenggarakan oleh masyarakat Sunda Wiwitan, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Upacara ini berlangsung selama satu minggu, mulai 17-22 Juli 2022 di Paseban Tri Panca Tunggal, sebuah Bangunan Cagar Budaya di Kuningan, Jawa Barat. Delegasi MAC UI mengikuti rangkaian kegiatan adat tersebut selama tiga hari, dari 17 Juli 2022 saat pembukaan upacara adat hingga 19 Juli 2022.

Selama kunjungannya tersebut, Tim MAC UI sempat mengikuti berbagai upacara adat, di antaranya kirab budaya Pesta Dadung, pada Senin 18 Juli 2022 di Situ Hyang, Cigugur.

Pesta Dadung yang sering disebut dengan ritual Budak Angon ini merupakan ritual adat peninggalan leluhur Sunda yang sarat dengan kearifan lokal. Tradisi Pesta Dadung digelar sebagai wujud ungkap syukur dengan membuang hama pada tumbuhan padi agar melimpahnya panen raya.

Upacara dimulai dengan do’a, kemudian pelepasan hama dan penanaman pohon, kemudian dilanjutkan dengan kirab berjalan kaki menyusuri jalan-jalan desa sambil membawa dan memukul kenthongan.

Menurut Al-Zastrouw, upacara ini memiliki nilai yang sangat penting dalam menghadapi krisis lingkungan. Hal ini terlihat dari proses upacara adat tersebut diantaranya melepas hama tanaman yang mengandung makna hama tidak harus dibunuh dan dimusnahkan tetapi dikendalikan, karena kalau dimusnahkan, akan menggunggu ekosistem alam.

Apalagi kalau pemusnahan hama tersebut melalui pestisida, maka akan dapat merusak alam, karena menebar racun kimia. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X