“Untuk buat tumpeng, untuk makan besok, ini persiapan acara pernikahan besok,” ungkap Jidan.
Jidan menyebutkan, pernikahan itu dirangkai tiga acara yakni perkenalan, lamaran dan pengucapan janji sehidup semati. Uniknya, rata-rata masyarakat Suku Baduy menikah karena, pilihan orangtua. Bukan pilihan diri sendiri.
Sebelum rangkaian acara itu berlangsung, masing-masing dari orangtua akan meminta restu dari Kepala Suku Baduy (Puun) dengan membawa sirih, pinang dan gambir.
Selanjutnya, tim berisitirahat untuk mempersiapakan diri menghadiri puncak acara pernikahan pada esok hari. Satu per satu dari mereka mulai membuka sleeping bag. Kemudian, membungkus diri masing-masing.
Suhu pada malam itu mencapai 23 derajat celcius. Sekitar pukul 03:30 WIB, terdengar suara tangisan bayi yang amat kencang diiringi oleh suara jangkrik, dedaunan serta batang pohon yang bergesekan. (bersambung)
Reporter: Gerard Soeharly
Editor: M. Agung
Sumber: Radar Depok