RBG.ID, DEPOK – Hari pertama sosialisasi penerapan beli minyak curah pakai aplikasi Pedulilindungi di Kota Depok, dinilai menyulitkan pembeli. Senin (27/6), penjual minyak goreng di sejumlah pasar masih menerapkan pembelian minyak curah menggunakan KTP, dan dijatah hanya dua liter.
Di Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok misalnya, penjual belum tahu aturan menggunakan Pedulilidungi.
Kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), pengelola grosir sembako di Pasar Agung, Fuji mengatakan, kebijakan tersebut justru membuat warga kesulitan membeli bahan pokok tersebut.
“Kalau terus menerus dipersulit seperti ini, ya, kita pedagang sulit juga lah buat jual ke pembeli,” ujar Fuji.
Menurutnya, minyak curah yang dikirim dari Indomarco memang setiap hari dikirim. Belum sampai sore sudah ludes terjual. Untuk harga minyak goreng curah yang dijual dengan harga Rp14.000 perliter dan Rp15.500 perkilogram.
“Saya belum tahu beli minyak curah pakai Pedulilindungi. Sangat ribet sekali syaratnya,” ungkapnya.
Terpisah, pemilik toko sembako di Pasar Sukatani, Maya N mengaku, tidak semua orang atau pelaku usaha mempunyai handphone yang mumpuni.