RBG.ID, DEPOK – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda sebagian wilayah di Indonesia, termasuk Kota Depok, jangan sampai mengendurkan minat umat Islam untuk berkurban pada Idul Adha nanti.
Pasalnya, dengan berkurban memiliki nilai ibadah yang tinggi, baik bagi individu maupun kemasyarakatan. Kurban memiliki multiplayer effect yang signifikan.
Ketua DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Depok H. Chairul Baihaqi mengingatkan warga Depok yang akan berkurban supaya menghindari hewan sapi dan kambing kurban yang terindikasi PMK.
“Sebelum membeli, panitia kurban dan seluruh warga LDII Kota Depok yang berniat untuk kurban tahun ini agar memahami ciri-ciri hewan sapi atau kambing yang terjangkit PMK dan bila perlu memakai jasa dokter hewan dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Sehingga daging qurban aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” katanya, Jumat (17/6).
Sebelumnya, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, kurban merupakan wujud ketakwaan hamba kepada Allah.
Tak ada amalan yang paling disukai Allah pada Idul Adha, selain menyembelih daging kurban. Secara sosial, kurban mampu meringankan beban masyarakat sampai sepekan setelah hari penyembelihan.
“Pengeluaran untuk pangan bisa dikurangi karena pembagian daging kurban, ini sangat membantu. Selain itu, para peternak juga mendapat keuntungan yang berlipat untuk mengembangkan modal usahanya,” ucapnya.