depok

Standar Layanan Kesehatan Depok Masih Minim Tangani Gagal Ginjal Akut

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 19:45 WIB
ILUSTRASI: Warga Depok sedang menjalani perawatan di rumah sakit. FOTO: DOK RADAR DEPOK

“Jika memang standarisasi pelayanan kesehatannya masih kurang, maka harus segera mengembangkan sistem rujukan. Harus belajar dari kasus Covid-19, dan jika memang dirujuk ke Jakarta maka harus membuat perjanjian,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah lebih aktif memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengetahui penyebab gagal ginjal akut tersebut.

“Selain harus melengkapi fasilitas dan mengembangkan sistem rujukan, Pemkot Depok juga harus segera melakukan edukasi kepada warga untuk menjaga makanan, minumam, obat-obatan yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak,” tegasnya.

Sementara, Direktur RSUD Depok, Devi Maryori mengaku, persiapan dengan adanya layanan hemodialisa sudah ada. Hanya saja, RSUD Depok belum mendapatkan izin. Jadi masih menunggu perizinannya.

“Semua sudah disiapkan tapi soal perizinannya belum keluar, di kami juga belum ada dokter spesialis ginjal anak,” singkat Devi kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id).

Ketika Radar Depok konfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinkes Kota Depok Mary Lizawati kembali diam seribu bahasa.

Padahal perlu diketahui, ibu korban balita gagal ginjal akut ANN, Soliha mengatakan, kondisi anaknya semakin memburuk sebelum meninggal. Dokter dari RS Bunda Aliyah menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit yang bertipe A, karena tidak tersedianya peralatan di rumah sakit itu dan peralatan itu hanya ada di RS yang berada di Jakarta.

“Anak saya sudah mulai mengalami perburukan. Pokoknya prosesnya itu begitu cepat dari stadium 3 ke stadium 6. Makanya dokternya langsung mengatakan bahwa anak saya langsung dirujuk yang RS tipe A saja,” ucap Soliha.

Halaman:

Tags

Terkini