RBG.ID-BOGOR, Bertahun-tahun, ratusan warga RT 02 dan 03/13, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, terpaksa jalan jongkok. Mereka tak punya akses jalan lain, selain kolong jalan setinggi 70 centimeter di desanya.
Seperti dirasakan Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri yang setiap hari berjalan jongkok jika ingin keluar masuk kampungnya. Setiap hari, Daman dan ratusan warga lainnya berjalan ala latihan militer itu sejauh 8 meter.
Usai melintasi kolong jembatan itu, nafas pria yang menjabat sebagai kepala Desa Gunung Putri itu terengah-engah. Nafasnya dan mulutnya sedikit megap-megap. "Engap," ucap Daman Huri kepada Radar Bogor.
Baca Juga: Bangun Pasar Rakyat di Gunung Putri, Pemkab Bogor Siapkan Anggaran Rp10 Miliar
Kolong jalan yang dilalui Daman Huri itu merupakan akses satu-satunya jalan bagi warga RT 02 dan 03/13 Desa Gunung Putri. Setiap hari, ratusan warga di sana berlalu-lalang melalui kolong jalan itu.
Bertahun-tahun warga di dua RT itu melalui akses jalan itu. Tidak ada jalan lain selain kolong jalan menuju salah salah satu pabrik yang sudah tidak digunakan lagi.
"Jadi ini sudah tidak digunakan lagi selama puluhan tahun. Sementara akses warga satu-satunya hanya lewat kolong jalan ini," katanya kepada Radar Bogor, Rabu (15/2/2023).
Awalnya, warga tak begitu masalah saat melintasi kolong jalan itu setiap hari. Namun, seiring meningkatnya jumlah penduduk di dua RT itu, kolong jalan itu mulai tak buat warga nyaman.
Baca Juga: Pelaku Penyerangan Pelajar di Gunung Putri Masih Diburu Polisi
Warga harus bergantian saat melintasi, karena padatnya penduduk Desa Gunung Putri yang ada di sana.
"Dulu penduduknya masih sedikit, jadi masih bisalah. Sekarang penduduknya sudah banyak, jadi warga sudah kesulitan," tuturnya.
Pemerintah Desa Gunung Putri mendata, ada 400 jiwa yang tinggal di dua RT tersebut. Yang menggunakan kolong jalan itu sebagai akses keluar masuk kampung.
"Saya sedang berusaha agar bisa dibuat jembatan penyebrangan orang (JPO) atau dibongkar. Biar warga tidak jalan jongkok lagi. Apalagi ibu hamil, kasian kalau lewat situ," tuturnya.
Sementara itu, Damin, salah seorang warga RW 13 berharap kolong jalan itu bisa segera dibongkar untuk akses jalan warga. Apalagi, jumlah warga selalu bertambah.
Artikel Terkait
Terduga Pelaku Pembunuhan Sadis di Gunung Putri Ditangkap
Ini Motif Terduga Pelaku Pembunuhan Sadis di Gunung Putri
Sebagai Wajib Pajak, PLN Gunung Putri Kembali Dapat Apresiasi dari Bupati Bogor
Bangun Pasar Rakyat di Gunung Putri, Pemkab Bogor Siapkan Anggaran Rp10 Miliar
PLN Gunung Putri Semarakan Peringatan Bulan K3 Nasional