Senin, 22 Desember 2025

Begini Respon Lazada Terkait Aksi Demo Warga Jatijajar Depok

- Rabu, 25 Januari 2023 | 23:50 WIB
WARGA DEMO LAZADA: Demo warga Kelurahan Jatijajar yang ingin menyampaikan beberapa tuntutan kepada Lazada Depok, Senin (23/1). FOTO: ANDIKA EKA/RADAR DEPOK
WARGA DEMO LAZADA: Demo warga Kelurahan Jatijajar yang ingin menyampaikan beberapa tuntutan kepada Lazada Depok, Senin (23/1). FOTO: ANDIKA EKA/RADAR DEPOK

RBG.id, DEPOK -- Kesabaran warga Kelurahan Jatijajar, Tapos Kota Depok sudah pada titik nadir. Janji manis akan mempekerjakan dan mau memberikan Corporate Social Responsibility (CSR), kepada warga se-lingkungan Gudang Lazada belum juga direalisasikan.

Padahal, sempat melakukan pertemuan pada 29 Juli 2022, di Kantor Kelurahan Jatijajar. Enam bulan berlalu janjinya belum juga ditepati.

Tak pelak, Senin (23/1), ratusan warga Jatijajar menagih janji tersebut dengan menggelar aksi demo di depan Gudang Lazada, Jalan Raya Jakarta-Bogor Kelurahan Jatijajar. Sejumlah warga membentangkan spanduk yang semuanya hampir menagih janji perusahaan jasa pengiriman tersebut.   

Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Jatijajar, Heri Mustari mengatakan, saat ini warga Kelurahan Jatijajar menuntut terkait penyerapan tenaga kerja sebesar 30 persen, yang sudah di janjikan Lazada tahun lalu. “Selain itu pihak Lazada tidak pernah memberikan dana CSR untuk lingkungan,” ucap dia kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), Senin (23/1).

Heri mengatakan, seharusnya Lazada yang berdiri di Kelurahan Jatijajar bisa memberikan CSR-nya kepada masyarakat lokal seperti bantuan kepada posyandu, Karang Taruna dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang ada di Kelurahan Jatijajar. “Tidak pernah sama sekali CSR diberikan untuk warga,” kata dia.

Tidak hanya CSR, jika warga Kelurahan Jatijajar mengirimkan sebuah proposal untuk meminta dana bantuan hanya diabaikan tidak ada tindak lanjut. “Jika kami berikan proposal itu hanya di abaikan, mungkin di buang ketempat sampah, walaupun dikasih juga paling hanya Rp100 ribu,” tutur heri.

Masyarakat juga menuntut, tidak hanya dikerjakan secara even saja. Melainkan, bisa di lanjutkan sebagai pegawai tetap. “Disini kami mengerti hanya sebagai pekerja even, tetapi kami ingin menuntut yang lebih jauh lagi. Minimal ada karyawan dari warga lokal,” ungkap dia.

Kurangnya komunikasi kepada warga Jatijajar juga menjadi alasan aksi tersebut. Pasalnya, jika pihak Lazada sedang membuka lowongan, tidak ada komunikasi yang baik kepada warga sekitar. “Tidak ada komunikasi yang baik dengan kami, misalnya tentang perekrutan agar masyarakat bisa mempersiapkan diri,” ujar dia.

Heri menegaskan, jika tuntutan warga Kelurahan Jatijajar belum terealisasi, maka akan mengerahkan masa yang lebih banyak dari aksi demo saat ini. “Saat ini kurang lebih ada 300 orang yang berasal dari RW3, RW7, RW1, RW5, RW6,” tutur dia.

Ketua RW9 Kelurahan Jatijajar, Ahmad Tugidi mengatakan, jangan sampai adanya perusahaan dengan omzet yang besar, tidak memiliki kepedulian terhadap warga di lingkungan. "Air warga sekitar disedot habis-habisan, bising dan gangguan lainnya, warga malah menjadi penonton dan tidak ada kontribusinya untuk lingkungan," kata Ahmad.

Dari pengurus lingkungan mengharapkan kehadiran perusahaan, CV, PT dan lain sebagainya di lingkungan setempat dapat memberikan fasilitas atau atensi untuk warga. "Seperti CSR dan perekrutan tenaga kerja kasar atau ahli ada bagian dari lingkungan setempat," ucap dia.

Lalu, setelah hampir tiga jam melakukan mediasi antara pihak Lazada dan perwakilan warga Kelurahan Jatijajar. Akhirnya, mediasi menghasilkan keputusan yang diumumkan di mobil komando demo.

Setelah Ikut mediasi bersama Lazada, Ketua RW3 Kelurahan Jatijajar, Endarto merinci hasil dari mediasi tersebut seperti, nantinya perwakilan warga Kelurahan Jatijajar akan diundang pada 13 sampai 17 Februari 2023. “Dan juga hasilnya, warga Jatijajar akan diterima bekerja namun tidak hanya sehari atau dua hari tetapi permanen,” ucap dia.

Menurut Endarto, pada 13 sampai 17 Februari juga akan di bahas terkait pemberian CSR oleh warga Kelurahan Jatijajar. Pastinya, CSR akan turun pada tahun ini. “Insya Allah terkait CSR juga akan turun pada tahun ini,” kata dia.

Anggota DPRD Kota Depok, Rudy Kurniawan yang hadir mengatakan, sangat mengapresiasi semangat warga Kelurahan Jatijajar dan umumnya warga Depok, yang menuntut dengan baik hak-hak mereka bisa bekerja di pabrik atau perusahaan di Kota Depok. “Ini sangat saya apresiasi. Walaupun, tidak perlu ada aksi unjuk rasa harusnya bisa dengan mediasi saja, mungkin aksi ini karena kemarin komunikasinya kurang baik,” ucap dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X