RBG.ID-BOGOR, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto angkat suara terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengenakan tarif Rp500 ribu hingga Rp1 juta terhadap tiga lapangan bola di Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) mini yang baru diresmikan.
Ketua DPRD menilai tarif tersebut terlalu mahal dan sangat memberatkan masyarakat.
“Kita punya Perda Keolahragaan yang kami bentuk, salah satu tujuannya memasyaratkan olahraga, dengan menyediakan fasilitas olahraga yang biasa diakses publik secara luas,” kata Atang kepada Radar Bogor, Senin (23/1/2023).
Perda tersebut juga ditargetkan secara khusus dan terstruktur untuk menjaga kesinambungan pembinaan olahraga.
Baca Juga: Penggunaan GOR Mini Bekal Berbayar, Warga Minta Tidak Lebih dari Rp500 Ribu
Dimana Perda Keolahragaan terdiri dari 16 bab dan 82 pasal, yang bertujuan untuk menjamin penyelenggaraan keolahragaan yang mudah diakses, meningkatkan kebugaran dan kesehatan, memberikan apresiasi terhadap prestasi keolahragaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor.
“Sehingga kalau kemudian diberikan tarif dengan angka perkiraan yang diajukan Rp500 ribu per jam atau Rp1 juta per dua jam, itu terlalu mahal dan justru tidak memenuhi tujuan awalnya,” ujar politisi PKS itu.
Dijelaskan Atang, jika pemerintah beralasan pengenaan tarif karena terbebani biaya perawatan dan segala macamnya, Pemkot Bogor seharusnya memiliki skema lain. Pengenaan tarif bisa disesuaikan dengan masing-masing pengguna.
Baca Juga: Pembangunan Dua GOR Mini di Kota Bogor Ditarget Selesai Akhir Tahun
“Misalkan swasta dan sebagainya bisa diberikan tarif. Tapi untuk masyarakat dan segala macamnya bisa digratiskan,” ucap Atang.
Artikel Terkait
Pembangunan Dua GOR Mini di Kota Bogor Ditarget Selesai Akhir Tahun
Warga Bisa Akses Gratis GOR Mini di Kota Bogor
Penggunaan GOR Mini Bekal Berbayar, Warga Minta Tidak Lebih dari Rp500 Ribu