RBG.ID-BOGOR, Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, sudah mengingatkan masyarakat untuk waspada karena sekarang sudah memasuki musim bencana kekeringan.
Apalagi fenomena El Nino sudah mulai dirasakan dampaknya di beberapa daerah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bogor. Beberapa daerah di Kabupaten Bogor selama ini menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor menyatakan sektor pertanian belum terpengaruh fenomena El Nino.
Baca Juga: Panji Gumilang Kembali Diperiksa Bareskrim Polri Hari Ini Terkait Kasus Penistaan Agama
Namun, ada beberapa wilayah yang memang menjadi langganan kekeringan tahunan. Terutama di wilayah timur Kabupaten Bogor.
“Terutama di wilayah Bogor Timur, tidak ada El Nino pun di bulan Juli-Agustus biasanya sudah mengalami krisis air,” ujar Plt. Kepala Dinas Tanhorbun Kabupaten Bogor, Tatang Mulyadi, Rabu (26/7/2023).
Dia menyebut, ada dua kecamatan di wilayah timur yang kerap dilanda kekeringan yakni Kecamatan Cariu dan Tanjungsari. Bukan hanya di sektor pertanian, namun kekeringan juga berdampak pada kebutuhan sehari-hari warga setempat.
Baca Juga: Ditutup Selama 3 Hari, Betonisasi Jalan Pangeran Ashogiri Habiskan Anggaran Rp190 Juta
Kekeringan terparah dan terpanjang terjadi pada 2016 lalu. Krisis pasokan air mengakibatkan sejumlah petani mengalami gagal panen di dua wilayah tersebut.
“Tapi sekarang sudah tidak begitu terasa kekeringan lagi, meskipun pasokan air tidak terlalu banyak saat musim kemarau,” jelas Tatang.
Meski begitu, pihaknya tetap mempersiapkan diri mengantisipasi kekeringan akibat fenomena El Nino. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada.
“Seperti pompa air, irigasi dan fasilitas petani lainnya, kita juga bekerja sama dengan BPBD dan Damkar untuk membantu mendistribusikan air ke wilayah kekeringan,” tukasnya.(cok)