RBG.ID – Perkumpulan Female Plus didampingi Sekretaris KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kota Bogor dan Yayasan SAHIRA mengadakan audiensi dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Selasa (18/7/2023).
Pertemuan kali ini, untuk membahas pentingnya pendidikan pencegahan HIV dan dampak narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) pada pemaja.
"Audiensi ini diadakan sebagai bagian dari upaya Perkumpulan Female Plus untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan kesehatan yang komprehensif di kalangan Remaja dan tenaga pendidik pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)," jelas Perwakilan dari Perkumpulan Female Plus Kota Bogor, Bonni Sofianto.
Baca Juga: Pria yang Tega Aniaya Istri Tengah Hamil 2 Bulan Diringkus di Bandung
Dalam audiensi ini, perwakilan dari perkumpulan tersebut menyampaikan data dan informasi terkait dengan penyebaran HIV serta dampak negatif penggunaan Napza yang ditimbulkannya pada remaja.
Perkumpulan Female Plus juga membahas tentang bahaya penggunaan Napza pada remaja dan bagaimana pendidikan yang tepat dapat membantu mencegah penyalahgunaan zat-zat tersebut.
Mereka menyoroti perlunya integrasi materi pendidikan tentang pencegahan HIV dan dampak Napza dalam kurikulum sekolah sebagai langkah proaktif dalam melindungi remaja dari risiko yang berhubungan.
Baca Juga: Miris! SDN 3 Babadan Tak Ada Siswa yang Mendaftar Meski Miliki Segudang Prestasi
Dalam audiensi ini, Perkumpulan Female Plus menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, Dinas Pendidikan, Dnas Kesehatan, serta organisasi masyarakat sipil dan pemerhati permasalahan remaja dalam mengimplementasikan program-program pendidikan kesehatan yang komprehensif.
Mereka mengusulkan penyediaan sumber daya yang memadai, pelatihan bagi para guru, dan pembentukan kelompok kerja untuk mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan materi-materi terkait pencegahan HIV dan dampak Napza pada remaja.
Dalam merespon audiensi tersebut, Dinas Pendidikan mengapresiasi inisiatif dan usulan yang diajukan oleh Perkumpulan Female Plus.
Disdik menyatakan, komitmen mereka untuk bekerja sama dalam menghadirkan pendidikan kesehatan yang menyeluruh/ holistik dan relevan bagi remaja.
Dinas Pendidikan juga berjanji untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan saran-saran yang diajukan dalam rangka meningkatkan kurikulum yang ada dengan menyisipkan informasi pada pelajaran Pendidikan Karakter.