RBG.ID-BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali mengubah rekayasa lalin dampak proyek pembangunan Jembatan Otista. Perubahan rute perjalanan angkot turut dilakukan dan mulai berlaku sejak Senin (19/6/2023).
Kebijakan perubahan rekayasa lalin itu tidak dibarengi dengan sosialisasi secara menyeluruh pada masyarakat. Kondisi ini pun dinilai sopir semakin membuat angkot sepi penumpang.
Sopir Angkot 06, Nanang mengatakan sejak penerapan rekayasa lalin pemasukannya terus menurun akibat minimnya penumpang. Dirinya melihat, kebingungan penumpang dengan rute angkot jadi alasannya.
“Akhirnya mereka lebih memilih naik ojek online karena langsung sampai di tujuan ketimbang angkot yang berubah terus rutenya,” ucap dia saat ditemui Radar Bogor, Selasa (20/6/2023).
Menurutnya, perubahan rekayasa lalin yang diterapkan Pemkot Bogor hanya memikirkan kendaraan pribadi. Sementara perhatian terhadap angkot semakin berkurang.
Terlihat dari tidak adanya sosialisasi yang disampaikan secara masif agar penumpang dan para sopir tidak kebingungan dengan rekayasa lalin yang baru. Pemkot tidak lagi mengeluarkan sosialisasi secara detil mengenai hal tersebut.
Baca Juga: BRIN Temukan Sumber Pestisida Nabati dari Jambu Usai Kajian di Kebun Raya Cibodas
Sosialisasi juga hanya dilakukan lewat media sosial Instagram. Padahal kebanyakan penumpang angkot merupakan orang tua yang tidak menggunakan platform itu.
Diakui Nanang, rekayasa lalin kali ini memang tidak mengakibatkan kemacetan yang parah, hanya di jam-jam tertentu. Namun, membuat rute angkot menumpuk.
“Angkotnya jadi lewat sini (Jalan Suryakencana) semua. Rute 05, 08, 07 yang seharusnya berputar di terminal malah di sini. Jadi penumpang 06 keambil semua,” ungkapnya. (fat)