RBG.ID-BOGOR, SMPN 16 Kota Bogor menggelar perpisahan dan pelepasan siswa-siswi Kelas IX, di Gedung Putih Tioma Bogor, Jalan Soleh Iskandar, Selasa (6/6/2023).
Para siswa dan siswi hadir didampingi orang tua, seluruh staf serta dewan guru. Turut Hadir dalam perpisahan ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto dan Pengawas Odik Suharyadi
Menandai telah selesainya masa belajar di sekolah, tata cara perpisahan dengan upacara adat ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya lokal, dalam hal ini budaya Sunda.
Baca Juga: 9 Rumah Hangus Terbakar di Tambora, Kerugian Ditaksir Hingga Setengah Miliar Lebih
Acara dibuka dengan lagu dan iringan gamelan sunda, memulai acara seorang pembawa payung sambil menarikan gerakan indah memainkan payung yang digunakan untuk memayungi perwakilan siswa yang akan dilepas.
Putri penari mengiringi prosesi upacara adat pelepasan kemudian datanglah Ki Lengser. Yang menjadi raja Dimas Rafi Arrizky kelas 9.9 dan ratunya Alea aisyah subhan Kelas 9.2 mereka nilai tertinggi kesatu dan kedua.
Beragam atraksi bakat dan kesenian ditampilkan oleh para siswa dihadapan para guru dan wali murid, di antaranya ketrampilan bermain musik dan juga bernyanyi, yang tentunya membuat decak kagum para hadirin.
Baca Juga: AHY Masuk Kandidat Cawapres Ganjar, Demokrat Tegaskan Capres Mereka Tetap Anies Baswedan
Selain penampilan bakat dan seni, digelar pula pemberian penghargaan bagi para 27 siswa SMPN 16 Kota Bogor yang berprestasi dibidang akademik. Satu persatu dari mereka dipanggil ke atas panggung untuk menerima penghargaan.
Dalam pesannya, Kepala SMPN 16 Bogor, Tatang Mulyana berharap semoga siswa siswi sudah lulus bisa memiliki pribadi yang kuat.
“Untuk para lulusan, semoga menjadi insan yang memiliki pribadi kuat, berkarakter, dapat menjaga dan menjunjung tinggi almamater SMPN 16 Bogor,” terangnya.
Acara pelepasan seperti ini digelar SMPN 16 Kota Bogor setiap tahunnya. Namun, sejak dua tahun terakhir karena pandemi sempat terhenti dan baru dimulai tahun ini.(pin/**)