RBG.ID-BOGOR, Underpass Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, mulai diperbaiki. Perbaikan tersebut sudah sekian lama ditunggu masyarakat, lantaran kondisi sambungan jalan yang amat memprihatinkan.
Rusaknya plat besi yang menjadi penutup saluran Underpas Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) diakui masyarakat kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, buruknya sambungan jalan itu merusak velg, shockbreaker, jari-jari motor sejumlah pengendara.
Baca Juga: Mobilnya Tidak Tercatat di LHKPN, Plt Bupati Bogor: Saya Punya Mobil, Demi Tuhan Saya Punya
Plat besi tersebut sebetulnya sudah sempat diperbaiki, namun terus rusak kembali berulang kali.
Hal ini pun menjadi sorotan warganet yang meminta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki kerusakan dengan kualitas yang lebih baik.
Seperti yang diutarakan akun Instagram @bagasdhany_92 di kolom komentar unggahan Radar Bogor. Ia meminta agar lintasan Underpass Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) rata bukan menonjol layaknya polisi tidur.
Baca Juga: 3.554 Bidan di Kabupaten Bogor Dianggap Masih Kurang Penuhi Kebutuhan Warga di 515 Desa
“Jangan seperti polisi tidur komplek perumahan, karena itu jalan raya bukan jalan kompleks perumahan,” ucapnya Jumat (26/5/2023).
Dia juga menyoroti rembesan air yang berasal dari dinding Underpass Sholis dan kerap membasahi lintasan. Ia berharap perbaikan yang berkualitas sehingga pengendara dapat nyaman melintas.
Hal serupa juga disuarakan akun @indradru. Ia menyarankan, Kementerian PUPR untuk belajar ke negara Jepang sehingga dapat memperbaiki jalan dan jembatan dengan waktu singkat namun hasilnya tahan lama.
“Mudah-mudahan sekarang memperbaikinya pakai hati tidak asal-asalan. Sayang duit rakyat, kalau rusak lagi. Lebih baik spek yang betul-betul bagus sehingga awet dan tahan lama,” ucap akun lain @uyuy_123.
Kritikan juga dilontarkan akun @yudhistirarangga. Ia mengatakan, seharusnya Kementerian PUPR menurunkan tim ahli sehingga tidak menyia-nyiakan anggaran. “Jangan sampai buang anggaran tiap tahunnya hanya untuk mengerjakan satu titik itu saja,” tegasnya.(fat)