Tata pun menjawab keterbatasan dalam alat, karena masih menggunakan peralatan sederhana, seperti pahat dan pisau.
Kemudian Bima Arya pun meminta aparatur wilayah juga memesan seni ukiran tersebut yang nanti bisa menjadi hiasan saat Hari Jadi Bogor (HJB).
"Ini bisa untuk HJB ya, dipesannya dari sekarang, jadi pas HJB nanti sudah jadi. Nanti pak camat bisa dibantu ini peralatan yang ukurannya apa, yang bisa kita bantu nanti dibantu," kata Bima Arya.
Tata sendiri sebenarnya merupakan seorang sopir truk. Namun untuk mengisi waktu luang dan menambah penghasilan ia pun memanfaatkan kemampuannya dalam seni ukir.
"Jadi saya berkarya daripada waktu luang, kalau penghasilan utama ya dari sopir, tapi ini dari ukiran ini alhamdulilah membantu juga," katanya.
Baca Juga: Kapolri Mutasi 473 Perwira, Ini Kata Pengamat
Kemampuan seni ukir itu didapat Tata dengan belajar sendiri dengan mencoba-coba.
Saat ini ia pun memasarkan hasil karyanya ke warga sekitar dan melalui media youtube.
"Alhamdulillah sudah ada barang yang keluar beberapa, pembuatannya gak tentu waktunya, kalau ada panggilan sopir ya di tinggal dulu ukirannya, karena kan kalau sopir langsung jadi uang, kalau ukiran ini kan enggak bisa langsung laku. Jadi diutamakan bawa mobil dulu," ujarnya.
Baca Juga: Shin Ye-eun Kehilangan Followers Gara-gara The Glory
Setelah blusukan melihat potensi wilayah Bima Arya kemudian membagi-bagikan takjil dari dagangan warga yang sebelumnya sudah diborong olehnya. ***