RBG.id — Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental kini menjadi salah satu fokus utama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor.
Melalui serangkaian kegiatan edukatif dan kreatif, organisasi ini berupaya memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya keseimbangan mental, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Peran ibu pun ditempatkan sebagai garda terdepan dalam membangun ketahanan keluarga.
Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim, menilai isu kesehatan mental masih sering terabaikan dibandingkan kesehatan fisik.
Baca Juga: Pramuka Kota Bogor Raih Tiga Penghargaan Bergengsi di Jawa Barat, Bukti Komitmen Dedie Rachim
Menurutnya, masyarakat cenderung mudah berempati pada penderita penyakit tubuh, namun belum sepenuhnya memahami beban emosional yang dialami individu dengan gangguan mental.
“Sekarang hampir semua orang beralih ke smartphone. Budaya baca yang dulu kuat di buku, kini banyak tergeser oleh media sosial. Sebagai Bunda Literasi, saya ingin menumbuhkan kembali kebiasaan membaca dan menulis yang mulai hilang,” ujar Yantie.
Ia menjelaskan, kebiasaan membaca bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap pola pengasuhan anak.
Dengan membaca, seorang ibu memperkaya pengetahuan yang bisa diturunkan kepada buah hati.
Sementara menulis, kata Yantie, dapat menjadi cara untuk menyalurkan emosi, melakukan refleksi diri, sekaligus menjaga kesehatan mental.
Baca Juga: Peringati HJB ke-543, Wali Kota Dedie A. Rachim Ajak ASN Utamakan Kepentingan Warga
Literasi Jadi Benteng Emosional Keluarga
Dalam berbagai kegiatan TP PKK, Yantie mengajak para ibu untuk kembali menjadikan membaca dan menulis sebagai rutinitas harian.
Dua kegiatan sederhana itu dinilai mampu menjadi benteng keluarga dari derasnya arus informasi media sosial yang sering kali membawa dampak negatif terhadap mental anak dan remaja.