RBG.ID - Polres Garut resmi menangkap dokter kandungan Muhammad Syafril Firdaus atas dugaan pelecehan seksual terhadap pasiennya.
Kasus dugaan tindak asusila yang dilakukan Dokter kandungan Muhammad Syafril Firdaus sempat viral di media sosial.
"Dengan adanya viral tersebut, Kores Garut bergerak cepat. Belum 24 jam kita sudah membenarkan, kita sudah mengamankan diduga pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin dikutip detik.com, Rabu, 16 April 2025.
Baca Juga: Setu Gedung Kesenian Cibinong Hidupkan Semangat Kebersamaan Lewat Mancing Massal dan Kuliner Gratis
Joko mengatakan, jumlah korban sebanyak dua orang dan masih terus dilakukan pendalaman. Salah seorang korban yang datang ke kantor juga telah melaporkan perbuatan yang diduga dilakukan MSF.
Pihak penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi untuk membuat terang kasus pelecehan seksual tersebut.
Kemudian untuk menentukan langkah selanjutnya, polisi berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga: Pemkot Bogor Buka Seleksi Dewan Pengawas Independen BPR, Kesempatan Emas untuk Profesional Muda
Hal itu karena pada Pasal 308 undang-undang kesehatan disebutkan jika seorang dokter atau tenaga medis dalam melaksanakan profesinya, melakukan suatu tindak pidana itu harus mendapatkan rekomendasi dari majelis disiplin profesi.
"Jadi kita sudah koordinasi dengan Kemenkes dalam waktu dekat dari Kemenkes, tim dari Kemenkes juga akan melakukan penelitian ke Garut," ujarnya.
Awal Mula Kasus Mencuat
Kasus ini pertama kali mencuat di media sosial setelah akun Instagram @drg.mirza membagikan sejumlah bukti yang mengindikasikan dugaan pelecehan seksual terhadap pasien.
Baca Juga: Bukan Cuma Pasien USG, Dokter Syafril Firdaus Diduga Pernah Melecehkan ART Hingga KDRT
Dalam unggahan Instastory-nya, Dokter Mirza mempublikasikan rekaman CCTV yang menunjukkan perilaku tidak pantas dokter Syafril saat melakukan pemeriksaan USG.
Tayangan tersebut menunjukkan tangan sang dokter menyentuh area sensitif pasien, yang tampak berusaha menghindar.
Unggahan ini pun menuai reaksi keras dari warganet, dan beberapa korban lainnya mulai berani berbicara melalui pesan langsung ke akun Dokter Mirza.***