RBG.id - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengundang seluruh kepala daerah di Provinsi Jawa Barat untuk menghadiri pertemuan di Kabupaten Bogor pada Kamis (13/3).
Acara yang akan digelar di Komplek Perkantoran Pemkab Bogor, Cibinong, ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi lintas wilayah, terutama dalam menghadapi berbagai permasalahan kewilayahan dan bencana.
Dalam keterangannya di Cibinong, Rabu (12/3), Rudy menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, beserta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih juga dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: KLH Keluarkan Sanksi Paksaan Pemerintah, 8 Perusahaan di Puncak Bogor Kena Ultimatum
"Jika tidak ada perubahan, beberapa menteri juga akan hadir, bersama seluruh bupati dan wali kota se-Jawa Barat. Selain membahas isu-isu kewilayahan, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi sekaligus buka puasa bersama," ujar Rudy.
Sinergi Antarwilayah Kunci Penanganan Bencana
Rudy menegaskan bahwa sinergi antarwilayah menjadi faktor utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan, terutama dalam penanganan bencana alam yang membutuhkan koordinasi dari hulu ke hilir.
Sebelumnya, ia telah mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, serta Wali Kota Depok Supian Suri di Bekasi pada Jumat (7/3/2025).
Baca Juga: Pemkab Bogor dan Kadin Gelar Bazar Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Bahan Pokok
Pertemuan tersebut berfokus pada penanganan banjir akibat luapan Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi, yang baru-baru ini menyebabkan banjir besar di Bojongkulur, Kabupaten Bogor.
"Penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan agar kejadian serupa tidak terus berulang. Oleh karena itu, setiap daerah harus memahami dan menjalankan kewenangannya dengan jelas," tegas Rudy.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Bogor akan berfokus pada pengelolaan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas, terutama di kawasan Bojongkulur, yang kerap terdampak banjir.
Baca Juga: Pemkab Bogor dan Kadin Gelar Bazar Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Bahan Pokok
Selain itu, pengelolaan kawasan Puncak juga menjadi perhatian guna mengurangi risiko bencana di wilayah hilir.