RBG.id - Seolah layaknya bencana tahunan, banjir di Jakarta bukan lagi hal baru bagi masyarakat ibu kota.
Hampir setiap tahun, Jakarta dilanda genangan yang menghambat aktivitas warga dan berdampak pada perekonomian.
Berbagai upaya telah dilakukan, tetapi penyebab utama banjir di Jakarta masih belum sepenuhnya teratasi.
Sebagai kota yang dilintasi 13 sungai, Jakarta memiliki banyak wilayah rawan banjir.
Baca Juga: Gawat! Stasiun Bekasi Terendam Banjir, Lift Eskalator Tidak Berfungsi Karena Mati Listrik
Dengan curah hujan tinggi, air kiriman dari hulu, serta ancaman banjir rob di pesisir, potensi banjir di Jakarta tetap besar setiap tahunnya.
Dilansir RBG.id dari laman resmi Pantau Banjir Jakarta, berikut tiga penyebab utama yang membuat Jakarta selalu mengalami banjir.
1. Banjir Akibat Hujan Lokal
Curah hujan yang tinggi dan berlangsung dalam waktu lama dapat membuat sistem drainase Jakarta tidak mampu menampung air, sehingga terjadi genangan atau banjir.
- Kapasitas drainase Jakarta hanya mampu menampung curah hujan maksimal 120 mm per hari.
- Pada kasus ekstrem, curah hujan bisa jauh lebih tinggi. Contohnya, pada 1 Januari 2020, curah hujan di Jakarta mencapai 377 mm per hari, yang menyebabkan banjir besar di berbagai wilayah.
2. Banjir Kiriman dari Hulu Sungai
Sebagai daerah yang dialiri banyak sungai, Jakarta juga kerap mengalami banjir akibat air kiriman dari daerah hulu di Jawa Barat dan Banten.