Setelah mengikuti kursus persiapan keberangkatan ke Jepang selama tujuh bulan dan mengumpulkan modal, Yusuf justru memutuskan kembali ke kampung halaman untuk memulai usaha ternaknya.
Lagi-lagi keputusan yang dipilihnya, yang jarang dilakukan dan menjadi pola pikir anak muda saat ini.
Ia meyakini, usaha ternak entok memiliki prospek yang cerah. Selain bisa dipelihara, entok juga menjadi salah satu unggas yang memiliki pasar konsumsi tersendiri.
Apalagi, kini pengiriman antarwilayah semakin mudah dilakukan dengan hadirnya berbagai ekspedisi.
Yusuf mengaku memang suka untuk memelihara unggas entok. Sehingga, tak ada keraguan darinya untuk menekuni usaha ini.
Bahkan, bagi Yusuf beternak entok adalah hobinya. Saat ini, ia memiliki entok jenis jumbo dan jenis rambon.
Yusuf menyebut, entok memiliki nilai jual yang cukup tinggi bahkan harganya mencapai ratusan ribu rupiah per ekor.
Baca Juga: Ini Dia Legenda Motor Sport Honda NSR: Raja Sportbike 2-Tak yang Mengukir Sejarah di Dunia Balap
Selain itu, masa perawatannya relatif singkat dengan waktu produksi sekitar tujuh bulan.
Yusuf kini mampu mengirim entok dan telur ke berbagai daerah, bahkan hingga luar pulau. Setelah lebih dari lima tahun menekuni usaha ini, hasilnya mulai terlihat.
Ia berhasil membeli mobil dan membiayai pernikahannya secara mandiri.
Meski buah jerih payahnya sudah berhasil ia dapatkan, namun Yusuf masih memiliki target lainnya.
Target berikutnya adalah membangun rumah. Untuk mencapai target selanjutnya, ia memiliki prinsip untuk tetap belajar, rajin, dan tidak mudah menyerah agar usaha bisa berkembang.