Balas Dendan, Begini Motif dan Kronologi Kasus Pembacokan yang Menewaskan Seorang Siswa SMK di Ciampea

RBG.ID-BOGOR, Petugas Polres Bogor dan Polsek Ciampea, berhasil meringkus tiga pelaku pembacokan yang menewaskan salah seorang pelajar di Jalan Raya Pasar Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12/2023) lalu.

Dalam Konferensi pers yang dipimpin Waka Polres Bogor, Kompol Fitra Zuanda didampingi Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengakatakan, dalam perkara ini mereka berhasil menangkap para pelaku pembacokan terhadap korban Muhamad Bintang Satria (16).

Ketiga pelaku pembacokan itu masih berstatus pelajar berinisial AF (18) yang merupakan pelaku utama yang membacokkan senjata tajam ke leher korban.

Baca Juga: Cuma Bayar Rp 35 Ribu Kita Bisa Menikmati Wisata Seru ala Negeri Dongeng di Bogor, Yuk Kepoin!

Pelaku SG (18) berperan mengendarai sepeda motor dan pelaku DI (17) sebagai pemilik motor yang digunakan saat melakukan aksi pembacokan.

Selain tiga pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu bilah cerulit, satu unit sepeda motor merek Honda Beat hitam milik tersangka, dan satu unit motor merek Honda Beat hitam milik Korban.

Kompol Fitra Zuanda mengatakan, dalam menjalankan aksinya, modus operandi para pelaku mengikuti korban sepulang sekolah, kemudian para pelaku langsung mengejar korban sampai di Jalan Raya Pasar Ciampea.

Baca Juga: Intip Serunya Berkunjung ke Pulau Payung yang Dekat dari Pulau Tidung, Berasa Tinggal di Pulau Sendiri

Tanpa dokomando, tersangka AF (18) langsung menyabetkan senjata tajamnya ke leher Korban dengan menggunakan celurit yang sudah dipersiapkan.

Sementara korban yang baru pulang sekolah menggunakan sepeda motor tidak mengetahui kalau dirinya sudah diikutti para pelaku.

Sementara Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara menjelaskan, dari hasil pemeriksaan saat itu para pelaku bergerombol sebanyak 20 orang.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Hotel di Jakarta yang Kasih Promo, Harga Mulai Rp 500 ribuan

Para pelaku ini berasal dari SMK Pandu. Sebelum menjalankan aksinya, mereka berkumpul di warung untuk melakukan penyerangan terhadap siswa SMK Pelita.

Sebelumnya, siswa SMK Pelita ini pernah menyerang siswa SMK Pandu dan memakan korban. Para pelaku menggunakan tujuh unit sepeda motor.