RBG.ID-BOGOR, Salah seorang siswa di Bekasi, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia akibat bermain Kuda Tomprok. Tidak ingin kejadian serupa terjadi di Kabupaten Bogor, permainan tradisional ini pun dilarang dimainkan di lingkungan sekolah.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, melarang tegas permainan Kuda Tomprok di lingkungan sekolah. Sebab, jangan sampai permainan Kuda Tomprok ini kembali makan korban.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari mengatakan, aturan larangan permainan Kuda Tomprok berlaku di semua sekolah, baik jenjang SD maupun SMP.
“Permainan kuda tomprok ini tidak masuk dalam kurikulum. Artinya tidak wajib dimainkan. Apa lagi kita lihat permainan ini sudah memakan korban di Bekasi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/11/2023).
Menurutnya, kasus yang dialami salah seorang siswa di Bekasi akibat bermain Kuda Tomprok harus menjadi pelajaran khususnya bagi para satuan pendidikan di Kabupaten Bogor.
Selain melarang, Disdik Kabupaten Bogor juga meminta sekolah lebih ketat mengawasi kegiatan para siswa yang berbahaya seperti permainan Kuda Tomprok.
“Dari 2.596 sekolah, baik jenjang SD dan SMP untuk lebih mengawasi dan mengantisipasi terjadi hal serupa di sekolah,” tegas Nina.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Maman Nurpadilah menambahkan, akan mengeluarkan surat edaran mengenai bahayanya permainan Kuda Tomprok.
Dia juga sepakat mengenai larangan permainan tersebut. Sebab menurutnya kuda tomprok merupakan permainan yang tidak terukur.
“Berbeda dengan seni beladiri yang menjadi olahraga yang terukur dan jelas, ada pembinaan dan pengawasan, sedangkan permainan kuda tomprok terkesan asal dan sangat berbahaya,” tukasnya.(cok)