RBG.ID – Kebakaran lahan terjadi di Gunung Penanggungan, Mojokerto pada Kamis (2/11) di lereng gunung dengan ketinggian 1.200 mdpl.
Pada Jumat (3/11) sisa kebakaran Kebakaran lahan terjadi di Gunung Penanggungan, Mojokerto tersisa 2 titik yakni puncak bayangan dan di Bukit Gajah Mungkur dimana di sana masih terlihat asap membumbung.
"Untuk lereng Gunung Penanggungan sudah padam. Bukit Sarang Kelapa padam sekitar jam 3," sebut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim pada Jumat pagi (3/11).
Baca Juga: Wisata Gunung Peyek Parung, Ada Pemandian Air Panas yang Membuat Pikiran Penat Menjadi Rileks
BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan proses pemadaman Kebakaran lahan di Gunung Penanggungan, Mojokerto dilakukan menggunakan ranting dan membuat sekat alami agar api tidak semakin menjalar.
Sebanyak 131 petugas gabungan yang terdiri dari Tim gabungan dari Perhutani, SAR Penanggungan, LBPI-NU, LMDH Seloliman, TNI/Polri, Relawan Peduli Api warga masyarakat Desa Seloliman dan Kedungudi ditugaskan untuk memadamkan api kebakaran lahan di Gunung Penanggungan, Mojokerto.
Baca Juga: Akhirnya! Situs Gunung Padang Dinobatkan Sebagai tempat Wisata Favorit dan Bersejarah di Jawa Barat
Mengingat jalur yang sulit dijangkau, petugas gabungan yang akan memadamkan api kebakaran lahan di Gunung Penanggungan, Mojokerto melewati jalur pendakian Tamiajeng dan Kedungudi di Kecamatan Trawas serta jalur Kunjorowesi di Kecamatan Ngoro.
Total seluas 45 hektare lahan di Gunung Penanggungan Mojokerto hangus dalam kebakaran lahan ini yang dampaknya terasa di dua kecamatan yakni Kecamatan Trawas dan Ngoro di Kabupaten Mojokerto.
Disebutkan kebakaran lahan di Gunung Penanggungan, Mojokerto ini menghanguskan ilalang dan semak belukar saja.
Namun, akibat dari kebakaran lahan di Gunung Penanggungan, Mojokerto jalur pendakian terutama yang dilewati oleh petugas BPBD harus ditutup sementara yakni jalur Tamiajeng dan Kedungudi di Kecamatan Trawas dan jalur Kunjorowesi di Kecamatan Ngoro.