Kamis, 8 Juni 2023

Meresahkan, Belasan Pengamen di Kota Bogor Terjaring Razia Dinsos

- Jumat, 31 Maret 2023 | 09:42 WIB
Belasan pengeman terjaring razia gabungan Dinsos Kota Bogor, Kamis (30/3/2023).
Belasan pengeman terjaring razia gabungan Dinsos Kota Bogor, Kamis (30/3/2023).

RBG.ID-BOGOR, Selama bulan suci Ramadan, jumlah pengamen dan pengemis di Kota Bogor, terus bertama. Menjamurnya pengeman ini banyak dikeluhkan masyarakat.

Apalagi, tidak jarang para pengamen ini sedikit memaksa meminta uang kepada warga. Seperti aksi pengamen yang memaksa meminta uang kepada penumpang angkot beberapa waktu lalu.

Merespon hal tersebut, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor bersama petugas gabungan menggelar razia pengamen dan pengemis pada Kamis (30/3/2023). Hasilnya, 18 pengamen berhasil diamankan ke kantor Dinsos Kota Bogor.

Baca Juga: Viral Maksa Minta Uang di Angkot, Pengamen Ini Diangkut Satpol PP Kota Bogor dari Rumahnya

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudi mengatakan, upaya tersebut bertujuan menegakkan Perda Tentang Ketertiban Umum.

Hal ini juga dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada penumpang kendaraan umum. “Mereka kami data dan akan dibina," ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

"Kami tawarkan pelatihan gratis yang dimiliki Dinsos dan Kementerian Sosial (Kemensos) sesuai dengan minat dan bakatnya. Ada pelatihan mengelas, menjahit, komputer, dan masih banyak lagi," paparnya.

Baca Juga: Asep Wahyuwijaya Bersama Mahasiswa Berbagi Makanan Buka Puasa ke Pedagang Hingga Pengamen di Leuwiliang Bogor

Setelah seleaai pelatihan selama 3 bulan, para pengamen ini akan diberikan modal usaha. Pembinaan tersebut nantinya membuat para pengamen dapat menjadi wirausahawan dan membuka peluang kerjanya sendiri.

Dody menyebut, razia pengamen tersebut sudah digelar sebanyak dua kali selama bulan Ramadan. Selain pengamen ke depan pihaknya juga akan menjaring para pengemis yang kerap menjamur selama Ramadan.

“Masih kami atur waktunya. Saat ini setiap pagi kami lakukan penjangkauan yang sifatnya tertutup. Karena disinyalir mereka ada grupnya dan terkoordinir kalau bocor nanti mereka akan hilang. Saat kami pergi mereka akan datang lagi seperti kucing-kucingan,” ujar dia.

Ia menyatakan, 60 persen pelaku pengamen dan pengemis berasal dari luar Kota Bogor seperti Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Depok. Sementara 40 persen lainnya merupakan warga yang bukan asli Kota Bogor namun sudah tinggal lama di kota ini.

Dody mengungkapkan, Kota Bogor banyak menjadi sasaran pengamen dan pengemis karena menurut mereka masyarakatnya baik dan tidak sungkan untuk memberi.

“Kota ini juga kota jasa yang banyak didatangi turis dan wisatawan. Selama para pengamen dan pengemis ini dikasih uang mereka akan betah dan bertahan,” terang dia.(fat)

Halaman:

Editor: Alpin RBG

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X