Kamis, 8 Juni 2023

Kampung Sering Kebanjiran, Warga Cijayanti Ancam Demo Pengembang Perumahan

- Senin, 20 Maret 2023 | 09:14 WIB
Petugas BPBD Kabupaten Bogor, saat mengevakuasi warga Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, yang terdampak banjir. (Istimewa)
Petugas BPBD Kabupaten Bogor, saat mengevakuasi warga Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, yang terdampak banjir. (Istimewa)

RBG.ID-BOGOR, Banjir melanda sejumlah kampung di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Selain curah hujan yang tinggi, warga menduga banjir disebabkan dampak dari pembangunan perumahan di sekitar lingkungan mereka.

Warga yang geram pun berencana menggelar aksi demonstrasi di kantor pengembangan perumahan di wilayah tersebut hari ini Senin (20/3/2023).

"Menyampaikan hasil pertemuan warga yang terdampak banjir Sungai Cisarapari, Cijayanti dan Sungai Cikeas di Desa Cijayanti, yang setiap hujan di hulu dan dihilir sungai tersebut dipastikan kami kebanjiran," ujar Koordinator Aksi, Ahyar Rohani dalam keterangannya, Minggu (19/3/2023).

Baca Juga: Banjir Bandang di Tamansari, Warga Duga Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebabnya

Menurutnya, aksi ini ditujukan kepada para pengembang perumahan untuk bertanggung jawab atas kerugian yang dialami warga terdampak banjir.

Dari data yang dihimpun, banjir yang terjadi pada Jumat (17/3/2023) malam setidaknya melanda 4 kampung, yakni Kampung Cicerewed, Pasir Maung, Cimanguran, dan Kampung Babakan.

Banjir setinggi 100cm - 200cm itu bahkan masuk hingga permukiman warga yang berdampak terhadap 261 Kepala Keluarga (KK).

Kepala Dusun I Desa Cijayanti, Mulyadi menyebut korban banjir tersebar di 4 RW yakni RW 001, RW 002, RW 006 dan RW 009.

Baca Juga: Warga Jakarta Harap Waspada Banjir, Bendung Katulampa Bogor Siaga 3 Malam Ini

"Dan penyebabnya karena efek dari pembangunan sejumlah perumahan, yang tidak membuat resapan sehingga aliran sungai menyebabkan pendangkalan dan penyempitan," ucapnya.

Meski pemerintah desa dan dinas terkait telah turun tangan, namun kata dia, warga menginginkan agar banjir tidak lagi terjadi.

Bahkan warga bisa memastikan banjir akan kembali terjadi jika hujan dengan intensitas tinggi yang membuat debit air meluap ke permukiman warga. Selain kerugian berupa barang berharga, warga juga mengalami krisis air bersih akibat bencana tersebut.

"Salah satu yang diperlukan saat ini adalah air bersih. Karena sumur dan sumber air yang ada menjadi kotor, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari sangat susah," keluh Mulyadi.

Halaman:

Editor: Alpin RBG

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemkot Dorong UMKM Kota Bogor Naik Kelas

Rabu, 7 Juni 2023 | 10:10 WIB
X