Senin, 22 Desember 2025

Sebelum Tewas Dibacok di Simpang Pomad, Siswa SMK Bina Warga Ini Ingin Rumah Orang Tuanya Direhab

- Senin, 13 Maret 2023 | 16:47 WIB
Orangtua siswa SMK Bina Warga 1 Bogor, nampak histeris ketika mengetahui anaknya tewas dibacok, Jumat (10/3/2023). (Foto: Hendi/Radar Bogor)
Orangtua siswa SMK Bina Warga 1 Bogor, nampak histeris ketika mengetahui anaknya tewas dibacok, Jumat (10/3/2023). (Foto: Hendi/Radar Bogor)

RBG.ID-BOGOR, Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan memastikan akan melanjutkan keinginan Arya Saputra (16), untuk merehab rumah orang tuanya.

Hal itu disampaikannya usai bertakziah ke rumah siswa korban pembacokan di Simpang Pomad di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin (13/3/2023).

"Tadi juga cerita, saya barusan sudah janji dan mungkin tidak akan lama, kami langsung akan masukan pada program Rutilahu," ucap Iwan Setiawan.

Baca Juga: Satu Pelaku Pembacokan Pelajar di Simpang Pomad Masih Buron, Kapolresta: Kami Kejar Terus

Sebelumnya, ayah korban Ruja'i (56) mengungkapkan keinginan Arya sebelum meninggal dunia, untuk memperbaiki rumah orang tuanya yang sudah dalam kondisi kurang layak.

Arya sendiri merupakan siswa SMK Bina Warga Kota Bogor yang menjadi korban pembacokan oleh pelajar dari sekolah lain pada Jumat (10/3/2023).

Iwan berjanji dalam beberapa minggu ke depan, bersama Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) untuk segera merealisasikan keinginan mulia pelajar korban pembacokan tersebut.

Baca Juga: Diduga Mau Kabur, Dua Pelaku Pembacokan Pelajar di Simpang Pomad Ditangkap di Luar Bogor

"Biar cita-cita beliau kami lanjutkan dan sangat terharu, cukup sederhana hanya ingin merubah rumahnya. Biar kami yang memperbaiki rumah tersebut sampai baik dan layak ditinggali," katanya.

Sebagai pimpinan daerah, Iwan mengaku turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa korban harus kehilangan nyawa secara tragis.

Meski bukan kasus tawuran, namun Iwan melihat harus ada upaya antisipatif dari semua pihak mengenai maraknya aksi tawuran antar pelajar.

Pihak sekolah bersama pemerintah harus bisa mendeteksi dini. Sebab, tawuran menurutnya terus jadi akibat permasalahan lama antara satu sekolah dengan sekolah lain.

"Sekarang kalau di Kabupaten Bogor ini kami akan turun mendamaikan dari mulai tingkat kepala sekolah dengan seluruh siswanya harus ada," tukasnya.(cok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X