Bupati Bogor Tekankan Percepatan dan Transparansi Pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis

RBG.id — Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.

Penegasan itu disampaikan dalam Rapat Ekspose Progres Percepatan Pembangunan MBG yang digelar di Ruang Soekarno-Hatta, Pendopo Bupati Bogor, pada Selasa (11/11/2025).

Rapat tersebut menjadi ajang evaluasi terhadap progres pembangunan dapur MBG sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis agar program prioritas pemerintah pusat itu dapat berjalan lebih efektif dan terukur.

Dalam arahannya, Bupati Rudy menekankan pentingnya tata kelola aset dan administrasi yang transparan sebagai fondasi utama keberhasilan program.

Baca Juga: Wujudkan Lingkungan Sehat, Bupati Bogor Bentuk Tim Reaksi Cepat Kebersihan untuk Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

Ia menegaskan bahwa pembangunan dapur MBG di Kabupaten Bogor harus mengedepankan standar tinggi, baik dari sisi perencanaan, pengelolaan, maupun keamanan pangan.

“Program ini merupakan prioritas Presiden. Karena itu, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, administrasi yang rapi, serta mekanisme penggunaan bahan yang tepat agar tidak terjadi penyimpangan,” ujar Rudy.

Selain itu, ia meminta agar sertifikasi laik fungsi dan inventarisasi aset pemerintah daerah segera dipercepat.

Langkah ini diharapkan dapat memperlancar koordinasi antara pemerintah daerah, koperasi desa Merah Putih, dan pengelola dapur MBG.

Targetnya, seluruh pelajar di Kabupaten Bogor dapat memperoleh manfaat dari program ini, yang nantinya juga akan diperluas untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak stunting.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, memaparkan perkembangan pelaksanaan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Baca Juga: Wali Kota Bogor Lantik 22 Kepala Sekolah, Dorong Kepemimpinan Berintegritas dan Berkarakter

Dari total 288 SPPG, tercatat 195 unit (67%) telah mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji (PKPSS), melibatkan seluruh pegawai dengan rata-rata 47 peserta per satuan kerja.

Selain itu, sebanyak 163 SPPG (56,5%) telah menjalani inspeksi kesehatan lingkungan oleh Puskesmas, yang meliputi pemeriksaan kebersihan dapur, kualitas air, serta fasilitas penyajian makanan.