RBG.id — Pemkab Bogor berencana membangun hutan kota di seluruh kecamatan mulai tahun 2026 sebagai langkah strategis memperluas ruang hijau dan memperkuat ketahanan daerah terhadap bencana serta perubahan iklim.
Program tersebut diumumkan langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, setelah melakukan kunjungan ke Hutan Organik milik keluarga Hj. Rosita di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, pada Rabu (5/11).
Kunjungan itu turut dihadiri Wakil Bupati Bogor, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Kapolres Bogor, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Danlanud ATS, para camat, serta sejumlah pejabat Pemkab Bogor.
Baca Juga: Inflasi Kota Bogor Terkendali, Pemkot Fokus Awasi Kualitas Beras dan Pasokan Pangan
Dalam kesempatan tersebut, Rudy bersama jajaran Forkopimda melakukan penanaman pohon sebagai simbol dimulainya gerakan penghijauan daerah.
Bupati Rudy mengatakan, inisiatif membangun hutan kota di seluruh kecamatan terinspirasi dari keteladanan keluarga Hj. Rosita yang selama lebih dari dua dekade secara mandiri mengubah lahan tandus seluas 30 hektare menjadi hutan organik produktif.
“Kami sangat bangga dan terinspirasi. Satu keluarga saja bisa mengubah lahan gersang menjadi kawasan hijau yang bermanfaat. Ini bukti bahwa menjaga alam tidak selalu butuh modal besar, tetapi ketulusan dan kerja keras,” ujar Rudy.
Menurut Rudy, hutan organik tersebut kini tumbuh subur dan memberi manfaat ekologis, mulai dari peningkatan kualitas udara hingga konservasi air dan tanah.
Ia menegaskan bahwa konsep serupa akan diterapkan oleh pemerintah daerah untuk menciptakan hutan kota di tiap kecamatan, dengan luas disesuaikan kondisi lahan masing-masing wilayah.
“Program ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari strategi besar mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim. Kami ingin ruang hijau menjadi identitas dan kekuatan Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Baca Juga: Dampingi Gubernur Jabar, Rudy Susmanto Kunjungi Warga Terdampak Tambang di Kabupaten Bogor
Lebih lanjut, Rudy menuturkan bahwa gerakan penghijauan akan difokuskan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti Ciliwung, Cikeas, Cisadane, dan Cileungsi, yang selama ini menjadi wilayah rawan banjir dan longsor.
Ia menilai peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan pemerintah akan terus menggandeng komunitas serta sektor swasta untuk mempercepat realisasi program tersebut.
“Kami ingin setiap kecamatan memiliki ruang hijau yang bisa dinikmati warga, menjadi sarana edukasi lingkungan, dan sekaligus paru-paru kota,” ucapnya.
Artikel Terkait
AQUA Tegaskan Komitmen Produksi Air Mineral Berkualitas Lewat Pabrik di Kabupaten Bogor
Eco Glamping Pertama di Bogor! Serunya Menginap di Nebula Glamping Bojong Koneng
Curug Kondang: Surga Air Terjun Tenang di Tengah Alam Pamijahan Bogor
Gencarkan Program Dashat Atasi Stunting di Kota Bogor
Bupati Bogor Ajak Warga Ramaikan Car Free Day Tegar Beriman, Ada Zona Kuliner dan Layanan Publik
CFD Tegar Beriman Jadi Wadah Penggerak UMKM, Pemkab Bogor Dorong Pemberdayaan Ekonomi Lokal