Rudy Susmanto Raih Penghargaan Tokoh Peduli Disabilitas Dari Harian Metropolitan

RBG.id - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menerima penghargaan sebagai Tokoh Peduli Disabilitas dalam ajang Metropolitan Award 2025 yang digelar Harian Metropolitan di Ballroom Grande Padjajaran Hotel Bogor, Ahad (14/9).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh CEO Harian Metropolitan, Hazairin Sitepu.

Rudy hadir didampingi sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Bogor, antara lain Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Sejumlah tamu penting turut menghadiri acara ini, termasuk Wakil Menteri Dalam Negeri, Wali Kota Bogor, Wakil Wali Kota Bogor, Danrem 061 Suryakancana, Danlanud ATS, Sekda Kota Bogor, dan Ketua DPRD Kota Bogor.

Baca Juga: Bupati Bogor Tinjau Tambang PT Antam di Nanggung, Tekankan Keselamatan dan Keberlanjutan

Dalam sambutannya, Rudy menyampaikan penghargaan tersebut bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor yang telah mendukung program inklusi.

“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Saya kira ada tokoh lain yang lebih pantas menerimanya, seperti Ketua SOIna, Ketua NPCI, dan Ketua PPDI yang konsisten memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas,” ujarnya.

Ia menegaskan penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk terus melayani masyarakat.

“Sejak awal, saya berniat mengabdikan diri untuk masyarakat, khususnya Kabupaten Bogor. Jabatan ini saya wakafkan untuk pelayanan publik,” tegas Rudy.

Pada kesempatan yang sama, Rudy juga menyerahkan penghargaan dari Harian Metropolitan kepada dua tokoh inspiratif lainnya, yaitu Rudy Manggala sebagai Tokoh Inspiratif Peduli Pendidikan dan Ayya Susi Damayanti sebagai Tokoh Peduli Anak Yatim.

Baca Juga: Pemkab Bogor Buka 9.756 Formasi PPPK Paruh Waktu, Rudy Susmanto Pastikan Seleksi Gratis dan Bebas KKN

Menurut Rudy, dedikasi mereka luar biasa.

“Kalau ada 20 orang seperti Pak Rudy Manggala dan Bu Ayya Susi di Kabupaten Bogor, masalah anak yatim piatu dan pendidikan bisa teratasi. Mereka melayani dengan hati, tanpa jabatan dan tanpa gaji, sementara saya dengan jabatan, gaji, dan tunjangan,” tuturnya.