Mengapa HUT Bhayangkara Diperingati Setiap Tanggal 1 Juli? Ini Sejarahnya

RBG.ID - Awal mula peringatan HUT Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli berawal dari dikeluarkannya Penetapan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1946.

Tanggal ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat eksistensi institusi kepolisian di Indonesia.

Awalnya, lembaga kepolisian berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri dengan sebutan Djawatan Kepolisian Negara dan memiliki tanggung jawab dalam urusan administrasi.

Baca Juga: Daftar Tanggal Merah di Bulan Juli 2025, Apakah Ada Libur Nasional atau Cuti Bersama?

Sementara itu, urusan operasional berada di bawah kewenangan Jaksa Agung.

Setelah diterbitkannya ketetapan tersebut, Djawatan Kepolisian Negara diberi kewenangan untuk bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.

Dengan demikian, kepolisian memiliki kedudukan setara dengan departemen, dan posisi Kepala Kepolisian Negara disejajarkan dengan seorang menteri.

Baca Juga: Isa Warps Main di Klub Apa? Ini Sosok Pencetak Gol Kemenangan Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan

Seiring waktu, struktur dan peran kepolisian terus mengalami perubahan dan penyesuaian sesuai perkembangan situasi serta kebijakan yang berlaku.

Pada masa Orde Lama, Polri sempat tergabung dalam struktur ABRI dan setara dengan TNI AD, AL, dan AU.

Namun, pasca peristiwa G30S/PKI, integrasi ini diakhiri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 132 Tahun 1967 yang diterbitkan pada 24 Agustus 1967.

Baca Juga: Terungkap! Ini Sosok Player 333 dan 222 di Squid Game Season 3 yang Viral di Medsos

Keputusan tersebut menetapkan struktur organisasi dan prosedur pertahanan serta keamanan, menempatkan ABRI—yang terdiri dari AD, AL, AU, dan AK—di bawah koordinasi Departemen Hankam dan dipimpin oleh Panglima Angkatan.

Istilah “Bhayangkara” untuk menyebut anggota kepolisian berasal dari sejarah Kerajaan Majapahit.

Saat itu, Bhayangkara merupakan pasukan yang dibentuk oleh Patih Gajah Mada untuk menjaga keselamatan raja dan melindungi kerajaan.***