Senin, 22 Desember 2025

Tahun Baru Islam 2025: 5 Tradisi Memperingati 1 Muharram di Berbagai Daerah di Indonesia

- Jumat, 27 Juni 2025 | 16:01 WIB
Ilustrasi mengenai pawai obor saat menyambut 1 Muharram di Tahun Baru Islam 2025 (Tangkapan layar YouTube/ Proyek Baru)
Ilustrasi mengenai pawai obor saat menyambut 1 Muharram di Tahun Baru Islam 2025 (Tangkapan layar YouTube/ Proyek Baru)

RBG.ID - Tanggal 1 Muharam diperingati sebagai tahun baru Islam, untuk merayakan momen spesial ini terdapat berbagai tradisi unik yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah Indonesia.

Akulturasi budaya lokal dan agama menyuguhkan keunikannya tersendiri. Sehingga terciptalah beragam tradisi memperingati Tahun Baru Islam dari berbagai daerah di Indonesia,

Dalam budaya masyarakat Jawa bulan Muharram disebut juga dengan satu suro.

Baca Juga: 5 Keistimewaan dan Peristiwa Penting di Bulan Muharram yang Penuh Hikmah

Sebagian masyarakatnya menganggap bulan ini sebagai bulan keramat. Karena berbagai keunikannya akan sangat menarik untuk mengenal lebih dalam tradisi Muharraman ini.

Dikutip RBG.id dari berbagai sumber, terdapat berbagai tradisi menyambut tahun baru Islam 2025 ini diantaranya:

1. Tabuik

Tabuik berasal dari bahasa Arab "Tabut" yaitu merangkak. Tabuik digambarkan sebagai peti Husein yang dibawa ke surga oleh Burak. bagian atasnya dihiasi bunga-bunga dan payung besar.

Baca Juga: Sinopsis Cerita Film Jurassic World Rebirth (2025) Memiliki Kengerian Petualangan Prasejarah

Tradisi ini di berasal dari Sumatra Barat, lebih tepatnya di Pariaman. Acara ini telah menjadi agenda wisata tahunan dan mendatangkan pelancong.

Ada tujuh ritual dalam tradisi ini yaitu mengambil tanah, menebang batang pisang, mataram, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hayak tabuik, dan membuang tabuik ke laut.

Berbagai proses rangkaian acara ini dilakukan dari tanggal 1 Muharam sampai pada acara puncak pada 10 Muharam.

Baca Juga: Sederet Amalan di Malam 1 Muharram yang Dapat Dikerjakan Wanita Haid, Apa Saja?

2. Bulen Asan Usen

Tradisi ini dilakukan di Aceh. Bulen asen usen sendiri berarti bulah Hasan Husen. Tradisi ini dilakukan untuk mengenang tragedi pembunuhan kedua Cucu Rasulullah tersebut.

Terdapat berbagai larangan pada bulan ini, seperti larangan untuk menikah, khitanan, dan membangun rumah bagi masyarakat setempat.

Bubur kanji acura merupakan menu wajib yang dihidangkan pada perayaan ini. Bubur ini terbuat dari beras santan, gula kelapa dan campuran berbagai buah-buahan.

Baca Juga: Sederet Amalan di Malam 1 Muharram yang Dapat Dikerjakan Wanita Haid, Apa Saja?

3. Kirab Sura

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat solo dan keraton Surakarta. Tradisi yang dimulai pada malam hari dengan mengarak kerbau putih atau kebo bule yang diberi nama Kyai Slamet.

Masyarakat akan turun kejalan untuk melihat kirab ini. Selain itu mereka akan berusaha untuk menyentuh kerbau ini. Bahkan kotoran dari kebo bule diperebutkan oleh warga.

4. Bubur Suro

Tradisi ini dapat ditemui di Madura dan Jawa Barat. Di Sumedang masyarakat rutin membuat bubur suro ini.

Baca Juga: Datangkan Pahala Besar! Ini Jadwal dan Niat Puasa 1 Muharram 2025

Bubur ini terbuat dari beras, santan, jahe, sereh dan gula. Serta ditaburi berbagai topping di atasnya dari jeruk bali sampai delima.

Bubur ini ditaburi 7 jenis kacang-kacangan yaitu kacang tanah, kacang hijau, kacang mede, kacang kedelai, kacang tholo, kacang merah dan kacang bogor.

5. Grebeg Suro

Tradisi ini dilakukan masyarakat Ponorogo Jawa Timur. Salah satu keunikan dari acara ini yaitu terdapat festival Reog.

Baca Juga: Sambut 1 Muharam, Ini Waktu dan Bacaan Lengkap Doa Akhir Tahun Islam 1447 Hijriah

Berbagai kegiatan dilangsungkan seperti kirab pusaka, larang risalah dan manjat doa. Larang risalah dan manjat doa dilakukan di Telaga Ngebel.

Telaga Ngebel juga merupakan destinasi wisata Ponorogo. Udara yang bersih dan air yang jernih menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Jika Ke Ponorogo tak ada salahnya mengunjungi tempat ini.

Berbagai tradisi masyarakat perlu terus dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya sebagai warisan budaya dan jati diri masyarakat setempat. Tradisi ini juga dapat menarik turis dalam maupun luar negeri.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X