Minggu, 21 Desember 2025

Apa itu Sesar Citarik? Benarkah Pemicu Gempa 4,1 Magnitudo dan Suara Dentuman yang Terjadi di Bogor

- Jumat, 11 April 2025 | 19:44 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi Tektonik dari Sesar Citarik ( ((Freepik Ai Generated)))
Ilustrasi Gempa Bumi Tektonik dari Sesar Citarik ( ((Freepik Ai Generated)))

RBG.ID - Gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang wilayah Bogor pada Kamis 10 April 2025 pada pukul 22.16 WIB dengan episenter terletak di darat pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT dengan kedalam sekitar 5 km.

Kedalaman yang sangat dangkal menunjukkan bahwa gempa tergolong gempa kerak dangkal.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa Bogor dipicu aktivitas Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri, sebagaimana dijelaskan dalam kajian Sidarto (2008).

Baca Juga: Gempa 4,1 Magnitudo Menghantam Bogor, Warga Dengar Suara Dentuman dan Gemuruh Saat Guncangan

“Pembangkit gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri, sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG,” kata Daryono dalam keterangan tertulis, Jumat 11 April 2025.

Guncangan gempa dirasakan di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok, dengan skala intensitas mencapai III–IV MMI.

Beberapa rumah warga di Kota Bogor dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat getaran tersebut.

Baca Juga: Resmi! AFF Tunjuk Pelatih Vietnam Pimpin Tim ASEAN All Stars vs Manchester United di Laga Pramusim

Sensor seismik dari stasiun DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) menunjukkan adanya gelombang S (shear) yang kuat dengan frekuensi tinggi—ciri khas gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif.

Setelah gempa utama, BMKG mencatat adanya empat gempa susulan dengan magnitudo kecil, antara 1,6 hingga 1,9.

BMKG menyatakan bahwa gempa susulan seperti ini merupakan fenomena alamiah setelah pelepasan energi utama dalam gempa pertama.

Baca Juga: Fans Setan Merah Merapat! Manchester United Umumkan Tur Asia 2025 Hadapi ASEAN All Stars di Malaysia

Terkait suara gemuruh dan dentuman saat gempa, Daryono menyatakan hal wajar yang kerap menyertai gempa sangat dangkal, sebagai hasil getaran frekuensi tinggi yang menjalar di dekat permukaan bumi.

“Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh,” ujarnya.

Apa Itu Sesar Citarik?

Sesar Citarik adalah patahan geser yang memiliki panjang sekitar 250 km dan membelah Jawa Barat, melewati Pelabuhan Ratu, Bogor, dan Bekasi.

Baca Juga: 3 Calon Lawan Timnas Indonesia di Perempat Final Piala Aisa U17 2025, Ngeri Semua!

Sesar ini merupakan retakan panjang di kerak Bumi tempat dua lempeng tektonik bergerak saling menjauh.

Dikuti dari berbagai sumber, sesar Citarik ini telah aktif sejak periode Miosen Tengah, sekitar 15 juta tahun yang lalu.

Sesar Citarik awalnya adalah sesar transtensional, yang berarti lempeng-lempeng tersebut bergerak menjauh dan menciptakan ruang bagi terbentuknya kerak baru.

Baca Juga: Bongkar Sindikat Uang Palsu di Bogor, Polisi Menduga Peredaran Upal Sudah Tersebar di Wilayah Jawa Barat

Namun sejak periode Plio-Pleistosen, sekitar 5 juta tahun lalu, sesar tersebut telah berubah menjadi sesar geser kiri, yang berarti lempeng-lempeng tersebut bergeser secara horizontal melewati satu sama lain dalam arah berlawanan.

Meski tidak terlalu aktif secara seismik, Sesar Citarik telah menyebabkan beberapa gempa yang merusak, antara lain yang terjadi pada Maret 2020 dan Desember 2023. Sesar ini juga mungkin telah menyebabkan gempa M 7,0 pada 1833.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X