Warga Tuding PT MNC Land Jadi Biang Kerok Pendangkalan Danau Lido di Cigombong

RBG.id – Warga Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, mengungkapkan kekhawatiran atas pendangkalan Danau Lido yang semakin parah.

Menurut mereka, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Lido) milik PT MNC Land adalah biang kerok dari masalah ini.

Dalam sebuah audiensi dengan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, warga Cigombong menyatakan bahwa pendangkalan Danau Lido mulai terjadi sejak proyek KEK Lido diluncurkan beberapa tahun lalu.

Nurjaman (60), warga setempat, mengatakan bahwa pembangunan di bagian atas danau telah mengurangi serapan air di hulu, sehingga tumpahan air masuk ke danau menjadi semakin banyak.

Baca Juga: Heboh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Sempat Menguat Drastis, Ini Kata Pihak BI

"Kita semua tahu di bagian atas Danau Lido ada pembangunan proyek PT MNC Land. Hal ini tentu berdampak pada serapan air di hulu sehingga tumpahan air semakin banyak masuk ke danau," ungkap Nurjaman dikutip RBG.id dari Tribunnews.

Warga pun menginginkan agar PT MNC Land segera mengantisipasi debit air agar tidak melebihi kapasitas danau yang berpotensi menyebabkan banjir ke pemukiman warga.

Selain itu, warga pernah meminta pengerukan sedimentasi di Danau Lido.

Baca Juga: Catat! Mulai Hari Ini Gas Elpiji 3 Kg Tak Lagi Dijual di Pengecer, Ini Penyebabnya

Namun, hasil pengerukan tersebut tidak dibuang melainkan dibuatkan taman di dekat area pengerukan, yang terletak di belakang proyek Hotel Hyatt Regency yang sedang dibangun.

Di sisi lain, Direktur Utama PT MNC Land, Budi Rustanto, membantah tuduhan tersebut.

Menurutnya, pendangkalan Danau Lido disebabkan oleh limbah dari pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Budi menambahkan bahwa persoalan ini telah dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) sekitar dua tahun lalu, namun belum ada tindak lanjut dari pihak KLH.

Baca Juga: Ini Tanggapan Google dan Bank Indonesia Soal Kurs Dollar AS Anjlok jadi Rp 8.170