Sadis, Seorang Sopir Travel Kuala Tungkal Ditemukan Tewas di Tempat Pembakaran Sampah Sumsel Wajahnya Terikat Lakban

RBG.id - Belakangan ini publik dihebohkan oleh kasus tewasnya Matnur, seorang sopir travel jurusan Kuala Tungkal-Jambi ditemukan tewas di pembakaran sampah.

Kejadian tragis yang menimpa Matnur (48) ini berlokasi di Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Korban, yang saat itu mengendarai Toyota Fortuner berwarna putih untuk usaha travelnya, diduga menjadi korban tindak kejahatan.

Baca Juga: Usai Pecahkan Rekor Wayne Rooney, Haaland Butuh Satu Gol Lagi untuk Lampaui Rekor Gol Cristiano Ronaldo!

Matnur, seorang pria asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat, ditemukan tewas dengan kondisi wajah terikat lakban pada Rabu, 11 September 2024 sekitar pukul 10.00 WIB.

Jenazahnya ditemukan oleh warga sekitar yang hendak memancing di dekat tempat pembakaran sampah di Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sebelumnya, Matnur dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Senin, 9 September 2024.

Baca Juga: Rafael Struick Resmi Bergabung dengan Brisbane Roar, Ini Tanggapan Para Pemain Timnas Indonesia

Kasus tewasnya Matnur, sopir travel yang ditemukan meninggal dengan wajah terikat lakban hingga viral di media sosial.

Publik terus memantau perkembangan kasus ini, terutama karena pelaku pembunuhan masih buron.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, berdasarkan kondisi tubuh korban dan hilangnya kendaraan Toyota Fortuner yang dibawa Matnur kasus ini dikategorikan sebagai perampokan atau perampasan.

Baca Juga: Selain Rafael Struick, Ini 5 Pemain Bola Indonesia yang Pernah Merumput di Liga Australia: Nomor 5 Bikin Takjub

Hasil otopsi mengungkapkan, penyebab kematian Matnur adalah sumbatan di hidung dan mulut, jeratan di leher serta patahnya tulang leher bagian 6 yang menyebabkan putusnya pembuluh darah besar.

Meski jenazahnya ditemukan di dekat tempat pembakaran sampah, pihak berwenang menegaskan kematian korban tidak disebabkan oleh pembakaran.***