Dua Malam Ini Jalur Puncak Bogor Diprediksi Sepi dan Gelap Gulita, Ini Gara-garanya

RBG.ID-BOGOR, Setiap akhir pekan, kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, selalu ramai dikunjungi wisatawan. Namun, bagi wisatawan yang akan berlibur ke Puncak akhir pekan ini, wajib berhati-hati.

Sebab, ratusan pedagang di kawasan Puncak, Bogor, akan melakukan aksi demo. Para pedagang ini bakal menutup warung yang ada di sepanjang Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua pada Jumat (6/10/2023) dan Sabtu (7/10/2023) malam.

“Kami pedagang akan mogok jualan dua malam,” kata koordinator pedagang Puncak, Nuryadi, kepada Radar Bogor Kamis (5/10/2023).

Baca Juga: Beras SPHP Dibatasi Sehari 10 kg Untuk Penjual Ritel, Harga di E-commerce Diminta Disamakan

Pria yang akrab disapa Yadi ini mengatakan, aksi mogok jualan malam hari dilakukan sebagai bentuk penolakan para pedagang untuk direlokasi ke Rest Area Gunung Mas.

Yadi menyebutkan ada sekitar 342 pedagang. “Totalnya ada 342 pedagang yang akan melakukan aksi demo mogok ini,” tuturnya.

Aksi mogok para pedagang Puncak ini dimulai sejak pukul 18.00 WIB hingga pagi hari. Mereka memilih waktu malam hari, untuk menunjukan bahwa keberadaan pedagang di Jalan Raya Puncak ini berperan dalam mengurangi resiko kejahatan.

Baca Juga: Hindari 4 Kebiasaan Setelah Makan yang Bisa Bikin Berat Badan Naik Tanpa Disadari

Apalagi, kata Yadi, Puncak ini ketika malam hari gelap gulita dan dengan adanya pedagang, tentunya hampir tidak pernah terjadi tindak kejahatan.

“Sejauh ini dengan keberadaan pedagang Jalur Puncak, aman dari tindak kejahatan,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang wisatawan, Yusuf mengaku dengan adanya keberadaan pedagang, Jalur Puncak lebih hidup saat malam hari.

Baca Juga: Apa Benar ASN dan PNS Tidak Boleh Jadi Anggota Partai Politik ? Begini Penjelasnnya

“Mending ada pedagang, gak kebayang kalau warung-warung di Puncak ini tutup, gelap dan bisa jadi rawan kejahatan,” tuturnya.

Hingga kini Rest Area Gunung Mas tidak kunjung beroperasi. Padahal, Rest Area Gunung Mas sudah rampung sejak 2021. Pasalnya, banyak pedagang yang enggan di relokasi.(all)