Terlebih jendela yang mudah dibuka. Di beberapa sudut ruangan terdapat jendela yang kondisinya terbuka. Hal ini tentunya membawa potensi bahaya, khususnya untuk anak-anak. Mereka bisa saja terjatuh jika lolos dari pengawasan.
Menanggapi kondisi tersebut, Agung mengakui keadaan itu dapat mengundang bahaya.
Dia mengatakan, pihaknya sudah berpikir untuk memasang tralis di setiap jendela.
"Betul di lantai 2 dan 3 kondisinya seperti itu. Kami juga sudah memikirkan untuk memasang tralis, tapi perlu dianggarkan kembali. Namun, anggaran 2023 sudah mulai dibahas, sehingga mungkin baru terjadi diperubahan anggaran," terang dia saat dikonfirmasi Radar Bogor, Rabu (21/12/2022).
Untuk sementara waktu pihaknya akan mematikan jendela-jendela tersebut sehingga tidak dapat dibuka. "Akan kita matikan sementara karena sebetulnya tidak perlu dibuka karena bangunan ini sudah dilengkapi AC," tutur Agung menjelaskan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan bahaya, Agung mengimbau orang tua untuk selalu waspada memperhatikan anak-anaknya ketika berada di lantai 2 dan 3.
Agung menyebut pihaknya akan terus melakukan pengembangan pada Perpustakaan Kota Bogor. Di lantai 2, titik-titik kosong bakal digunakannya untuk memamerkan penghargaan yang pernah diraih Kota Bogor.
Ia mengatakan, akan membangun kantin untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. "Masih dicari lokasi yang tepatnya, jadi belum ditentukan," timpal Agung.
Dia bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bogor bakal terus mengembangkan jaringan wifi sehingga bisa dinikmati secara maksimal oleh masyarakat. (cr1)