Ia berjanji, akan memperjuangkan para guru honorer untuk menjadi PPPK tahun 2023.
Handoko menambahkan, di Kabupaten Bogor ini masih ada sekitar 2.000 pegawai honorer yang belum mendapat kesempatan untuk menjadi PNS atau PPPK.
Sementara itu, Dadeng Wahyudi berjanji, akan mendorong para guru honorer untuk maju atau naik tingkat. "Memang salah satu tujuan kita berkumpul adalah ingin membantu mereka agar diangkat jadi PPPK," tegasnya.
Iin Karlina, seorang guru honorer yang bertugas di Kecamatan Jonggol mengaku, sejak tahun 2002 mengabdikan diri sebagai guru honorer dengan upah Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, ditambah uang intensif sehingga total pendapatan sebulan mencapai Rp3 juta.
Ia berharap, menjadi guru yang diangkat menjadi PPPK tahun 2023. "Saya sudah 20 tahun mengajar di desa terpencil,” jelasnya. (wil)