RBG.ID-BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mengembangkan skema transportasi berbasis Buy The Service (BTS) BisKita. Rencana tambahan dua koridor, yakni koridor 3 dan 4 pun dipercepat realisasinya.
Niatan itu kembali dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) lanjutan antara Pemkot Bogor dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Kantor BPTJ, Jakarta.
Rapat dipimpin langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dan Direktur Prasarana yang juga merangkap sebagai Plh Kepala BPTJ, Zamrides. Dedie juga didampingi Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) dan Ketua Kodjari.
Baca Juga: Tarif BisKita Trans Pakuan Masih Dikaji, Bima Arya: Sekarang Masih Gratis
Percepatan koridor 3 dan 4 pada skema BTS BisKita dianggap penting. Dimana trayek yang dilayani pada koridor 3 adalah Terminal Bubulak-Sukasari/Lawang Gintung. Sedangkan koridor 4 melayani Ciawi - Pomad/Ciparigi.
Koridor 3 memiliki panjang koridor sebesar 25,4 kilometer, dan koridor 4 sepanjang 36,0 kilometer. "BTS Kota Bogor menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Bahkan load factor penumpang di BTS Kota Bogor sudah mencapai 154 persen dengan rata - rata jumlah penumpang per hari mencapai 20.412 orang perhari," jelas Dedie dalam rapat.
BisKita, sambung Dedie, kini sudah menjadi moda transportasi alternatif yang begitu diminati masyarakat. Sehingga Pemkot Bogor masih memerlukan dukungan untuk menambah koridor. Total penumpang sampai dengan saat ini adalah 4.728.484 orang.